Malaria banyak ditemukan didaerah tropis dan sub-tropis. Berdasarkan data dari Puskesmas Tanjung Lengkayap kejadian malaria selalu mengalami peningkatan, pada tahun 2012 diketahui 102 kasus dengan AMI 3.94‰, tahun 2013 159 kasus dengan AMI 6.10‰, dan tahun 2014 jumlah kasus malaria sebanyak 352 dengan AMI 13.37‰. Di Desa Sundan tahun 2012 diketahui 12 kasus dengan AMI 9.3‰, tahun 2013 sebanyak 14 kasus dengan AMI 10.6‰, sedangkan pada tahun 2014 meningkat sebanyak 18 kasus dengan AMI 12.3‰. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian malaria pada keluarga di Desa Sundan Wilayah Kerja Puskesmas Tanjung Lengkayap. Desain penelitian menggunakan metode penelitian deskriptif analitik dengan pendekatan Cross Sectional. Populasi penelitian adalah kepala keluarga yang berjumlah 300 KK dengan sample 172 responden. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Sundan Wilayah Kerja Puskesmas Tanjung Lengkayap. Hasil analisis univariat responden yang pernah terkena malaria sebesar 12,2%, responden berpengetahuan kurang sebesar 44,8%, responden yang ada tempat perindukan nyamuk 70,3%, responden yang keberadaan kandang ternak beresiko 34,9%, responden yang tidak ada kawat kasa pada rumah sebesar 83,1%, dan responden yang memiliki kebiasaan tidak menggunakan kelambu sebesar 42,4%. Berdasarkan analisis bivariat ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan (p=0,017), tempat perindukan nyamuk (p= 0,016), keberadaan kandang ternak (p=0,000), kawat kasa pada rumah (p=0,000), pemakaian kelambu (p=0,031) dengan kejadian malaria, sehingga perlunya penyuluhan dan sosialisasi dari petugas kesehatan menjaga kebersihan lingkungan supaya tidak ada tempat berkembangbiaknya nyamuk Anopheles. Malaria is found in the tropical and sub-tropical area. Based on data from Puskesmas of Tanjung Lengkayap, incidence of malaria is always increasing, in 2012 found 102 cases with AMI 3,94‰, 159 cases AMI 6,10‰ in 2013, and in 2014 the number of malaria cases as many as 352 with AMI 13,37‰. In the village of Sundan in 2012 found 12 cases with AMI 9,3‰, in 2013 as many as 14 cases AMI 10,6‰, while in 2014 increased by 18 cases AMI 12,3‰. This study aims to determine the factors associated with the incidence of malaria in the family of Sundan village, Puskesmas area of Tanjung Lengkayap. The study design using analytic descriptive research method with cross sectional approach. The study population is the head of a family of 300 families with a sample of 172 respondents. This research was conducted in the village of Sundan, Puskesmas Tanjung Lengkayap. Results of univariate analysis of respondents who ever exposed to malaria by 12,2%, less knowledgeable respondents amounted to 70,3%, the respondents that there are breeding places 57,6%, respondents who are at risk cattle sheds where 34,9%, respondents who do not have wires gauze at home amounted to 83.1%, and respondents who have a habit of not using mosquito nets by 42.4%. Based on bivariate analysis, there is a significant relationship between knowledge (p = 0.017), breeding places (p = 0.016), the presence of cattle sheds (p = 0.000), wire netting at home (p = 0.000), use of mosquito nets (p = 0.031) with the incidence of malaria, with the result that the need for education and socialization of health care workers keeping the environment clean so that no Anopheles.