Di bukanya rute baru KRL komuter menuju Bandara Soekarno Hatta maka secara langsung akan dibuka jalur baru yang akan melewati stasiun-stasiun yang sudah ada maupun stasiun yang direncanakan akan dibangun, menyebabkan kenaikan jumlah penumpang yang turun naik dari stasiun akses KA bandara maka arus perpindahan atau kebutuhan transfer penumpang kereta api ke moda lainnya dalam hal ini angkutan umum dan bus kota menjadi masalah yang penting. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran kinerja angkutan umum yang melintasi stasiun akses kereta api bandara yaitu Stasiun Tanah Abang sehingga didapatkan perencanaan rute/trayek angkutan umum yang dapat menjadi feeder kereta api bandara. Analisis yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Dari hasil analisis diketahui load factor kendaraan umum yang melewati Stasiun Tanah Abang adalah 63%, rata-rata headway kendaraan umum di Stasiun Tanah Abang relatif kecil dibawah standar minimal headway sebesar 1 menit sehinggamenyebabkan proses buncing atau saling menempel antar kendaraan sehingga menjadi gangguan dan kemacetan pada arus lalulintas di sekitar Stasiun Tanah Abang. Secara keseluruhan kinerja angkutan umum yang melintasi stasiun tanah abang belum efisien, dilihat dari rata-rata load factor yang masih dibawah standar yang ditentukan. Namun bisa dikatakan efektif karena headway kendaraan yang yang relatif pendek sehingga waktu tunggu penumpang untuk naik kendaraan umum menjadi lebih kecil. Load factor yang masih rendah dan headway yang rendah menunjukkan adanya potensi amgkutan umum di di StasiunTanah Abang sebagai feeder kereta api bandara.