Dermatitis merupakan suatu penyakit peradangan pada kulit yang disebabkan oleh dua atau lebih agen penyebab. Salah satu agen penyebab dermatitis adalah jamur Microsporum gypseum. Pengobatan dengan menggunakan obat-obatan antifungal sintetis cenderung memiliki efek samping yang dapat merugikan penderita. Penggunaan obat tradisional sebagai pilihan alternatif semakin populer. Daun mimba (Azadirachta indica) digunakan sebagai obat tardisional, memiliki aktivitas antifungal karena mengandung sulfur, flavonoid dan juga tannin. Penelitian ini bertujuan untuk menguji efektivitas ekstrak daun mimba secara invitro dengan berbagai konsenstrasi yaitu 0%, 5%, 10% dan 25% terhadap Microsporum gypseum yang diisolasi dari dermatitis pada anjing. Metode yang digunakan untuk uji efektivitas ekstrak daun mimba adalah modifikasi metode difusi lempeng agar (Kirby Bauer) dengan teknik sumuran (agar well diffusion) pada media sabaraud dextrose agar. Hasil penelitian menunjukkan ekstrak daun mimba mampu menghambat pertumbuhan jamur M. gypseum yang ditunjukkan dengan zona hambat pada lubang atau sumuran. Ekstrak daun Nimba dengan konsentrasi 25% dapat menghambat pertumbuhan jamur paling besar dengan lebar zona 3.50mm. Kemampuan menghambat pertumbuhan jamur belum optimal sehingga diperlukan penelitian lanjutan untuk mengetahui konsentrasi ekstrak yang mampu menghambat pertumbuhan jamur secara optimal.