Nilai-nilai tradisi arsitektur Nusantara perlu dilestarikan, salah satunya dengan memanfaatkan ketrampilan kekarya-tanganan dalam mengolah kreatifitas material lokal. Eksplorasi susunan bata sebagai salah satu perwujudan mengolah material lokal batu bata diterapkan sebagai bidang dinding pembentuk ruang. Proses kajian ini mencakup 3 tahap utama, yaitu tahap teoritik, tahap eksplorasi dan tahap analisis. Tahap teoritik untuk mendapatkan variabel yang digunakan dalam proses eksplorasi. Cara penyusunan bata yang dipilih adalah stretcher dan header, sedangkan pola susunan yang digunakan adalah susunan berseling dan sejajar dengan variasi menurut variabel kerapatan dan kerataan. Hasil dari proses eksplorasi adalah 21 pola susunan bata, yang kemudian dianalisis menurut perwujudannya sebagai bidang dinding pembentuk ruang. Proses analisis terdiri dari 4 macam, yaitu berdasarkan sifat bahan dan konstruksi dinding, berdasarkan bentuk bidang dinding, berdasarkan karakter permukaan bidang, dan berdasarkan unsur rupa. Pola susunan berseling merupakan pola yang paling berpotensi untuk diterapkan sebagai dinding vertikal dilihat dari segi visual maupun konstruksi. Pola susunan sejajar hanya dapat diterapkan sebagai dinding vertikal apabila dikombinasikan dengan pola susunan berseling dengan persentase yang sangat kecil.Kata kunci: eksplorasi, pola susunan, batu bata, dinding.