Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kondisi drainase di Kampus USU Medan di mana sebagian dari saluran yang ada di Kampus USU tidak berfungsi lagi sebagaimana mestinya, baik disebabkan oleh daya tampung yang lebih kecil dari debit yang ada, kurangnya perawatan maupun sistem pengaliran dan pembuangan yang tidak sesuai lagi. Dalam studi ini pengukuran dan pengamatan dilaksanakan di lapangan yang mencakup pengukuran penampang saluran drainase dan kecepatan aliran pada saluran. Sedangkan pengamatan mencakup kejadian pada saat terjadinya limpahan (banjir) di penampang saluran drainase USU. Data-data yang diolah meliputi data drainase Kampus USU, data curah hujan dari BMKG, dan data tata guna lahan. Debit banjir 10 tahun dihitung dengan Metode Rasional. Kapasitas saluran dihitung dengan menggunakan rumus Manning. Saluran yang mendapat perhatian khusus adalah pada kapasitas penampang yang tidak cukup menampung debit 10 tahun. Selanjutnya program HEC-RAS 4,0 digunakan untuk mensimulasi situasi penampang saluran drainase sehingga debit dapat divisualisasi secara 2 dan 3 dimensi. Hasil penelitian dan pengolahan data mengungkapkan bahwa di beberapa saluran drainase limpasan melimpah diakibatkan karena mengecil penampang. Penampang yang bermasalah adalah penampang U3 yang berada di Jalan Universitas depan Pendopo, R0 yang berada di Jalan Baru II depan Perpustakaan USU, P6 dan P7 yang berada di Jalan Pancasila depan Kompas USU serta penampang Z1 di Jalan Prof. T Zulkarnain depan Pintu 4 USU. Saran yang dapat dilakukan adalah perbaikan beberapa saluran penampang drainase, pemeliharaan saluran drainase dari sedimentasi yang besar serta sampah-sampah dan pembuatan sumur resapan, biopori, dan embung. Masuknya air dari Sungai Babura pada saat banjir perlu diwaspadai dengan menyediakan pintu klep di outlet saluran drainase.Kata Kunci: drainase, debit, banjir, curah hujan, Kampus USU, dan HEC-RAS 4,0