Seorang pedagang yang baik dapat melaksanakan kejujuran, dilandasi keinginan agar orang lain mendapatkan kebaikan dan kebahagiaan. Allah menganjurkan untuk melaksanakan kejujuran. Dalam surat Al Anfaal ayat 58 : Dan jika kamu khawatir akan (terjadinya) pengkhianatan dari suatu golongan, maka kembalikanlah perjanjian itu kepada mereka dengan cara yang jujur. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berkhianat. Demikian pula dalam surat Al Baqarah ayat 282 : Jika yang berhutang itu orang yang lemah akalnya atau lemah (keadaannya) atau dia sendiri tidak mampu mengimlakkan, maka hendaklah walinya mengimlakkan dengan jujur. Dari Abu Sa?id Al Khudri r.a., Rasulullah s.a.w. bersabda : Pedagang yang jujur dan dapat dipercaya termasuk golongan para nabi, orang yang benar-benar tulus dan para syuhada (Tirmidzi, Darimi dan Daraqutni). Dari Ibnu Umar RA, ia berkata, ?Rasulullah s.a.w. pernah ditanya mengenai usaha apakah yang paling baik ?? Beliau menjawab, ?Usaha seseorang dengan tangannya sendiri, dan perdagangan yang jujur.? (Thabrani dalam Al Ausath dan para perawinya terpercaya). Dari Anas r.a., Rasulullah s.a.w. bersabda : Sesungguhnya pedagang yang jujur dan benar akan berada di bawah naungan Arsy Allah pada hari kiamat (Ashbhani). Bahkan Rasulullah s.a.w. dalam berbisnis menjelaskan cacat barang dagangan yang dia ketahui dan yang tidak terlihat oleh pembeli. Riwayat Uqbah, ia berkata, ?Muslim itu adalah saudara muslim. Tidak boleh bagi seorang muslim, apabila ia berdagang dengan saudaranya dan menemukan cacat, kecuali diterangkannya.? Demikian pula Abi Siba? mengisahkan : ?Saya membeli unta dari rumah Watsilah ibnul Asqa?, Ketika keluar dari rumahnya, dia mengejar saya dengan menyeret sarungnya dan bertanya, ?Sudah kamu beli ?? Jawabku, ?Sudah.?Katanya, ?Saya akan menerangkan cacat unta ini.? Kataku, Apa cacatnya ? bukankah unta ini gemuk dan gterlihat sehat ?? Ia bertanya, ?Kamu ingin unta ini untuk dikendari atau dimakan dagingnya ??Kataku,?Untuk pergi haji dengan mengendarai unta ini.? Katanya, ?Kembalikan saja unta itu.? Si, pemilik dan penjual unta berkata : ?Apa yang kamu kehendaki, semoga Allah meluruskan kamu, apakah kamu ingin menggagalkan penjualan saya ??Watsilah berkata ?Saya mendengar Rasulullah bersabda, ?Tidak boleh seseorang menjual sesuatu kecuali ia menerangkan apa yang ada dalam barang itu dan orang yang mengetahui cacat barang itu harus memberitahukan hal itu.?