EKSTRAKSI  DAN  STRIPPING  THORIUM  DARI  RAFINAT  HASIL  EKSTRAKSI  URANIUM MONASIT BANGKA. Pusat Teknologi Bahan Galian Nuklir – Badan Tenaga Nuklir Nasional (PTBGN- BATAN) yang bekerja sama dengan PT Timah mengimplementasikan penelitian pengolahan monasit menjadi logam tanah jarang ke dalam skala pilot plant 50 kg/hari. Kegiatan tersebut menghasilkan limbah berupa unsur radioaktif seperti uranium dan thorium. Thorium merupakan alternatif pengganti bahan bakar uranium. Agar dapat dijadikan bahan bakar nuklir maka perlu dilakukan pemisahan thorium. Salah satu metode pemisahan adalah ekstraksi-stripping. Ekstraksi-stripping thorium dilakukan menggunakan rafinat ekstraksi uranium pada limbah pengolahan monasit. Solven yang digunakan dalam ekstraksi yaitu TBP dan dalam stripping yaitu HNO3 encer. Berdasarkan penelitian tersebut diperoleh bahwa semakin tinggi keasaman umpan maka rekoveri dan koefisien distribusi thorium semakin meningkat serta semakin tinggi konsentrasi HNO3 maka rekoveri semakin menurun dan koefisien distribusi thorium semakin meningkat. Ekstraksi pada waktu 15 menit, pH umpan 0,09, TBP/kerosin 50/50, dan perbandingan A/O = 1/1 memberikan koefisien distribusi sebesar 13,80 dengan rekoveri ekstraksi sebesar 93%. Stripping pada waktu 15 menit, konsentrasi HNO3 0,1 N, dan perbandingan A/O = 1/1 memberikan koefisien distribusi 1,57 dengan rekoveri sebesar 38,92%. Jika rekoveri thorium ingin ditingkatkan menjadi 95% maka dibutuhkan 2 stage ekstraksi pada perbandingan A/O 1/1, 8 stage stripping pada perbandingan A/O 2/1, dan 5 stage stripping pada perbandingan A/O = 3/1.