Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan efek ekstrak daun kejibeling  terhadap peningkatan aktifitas fagositosis makrofag dan produksi ROI makrofag  pada mencit yang di infeksi bakteri S.aureus. Mencit dibagi menjadi empat kelompok. Kontrol (K), mencit diinfeksi bakteri S.aureus. Kelompok perlakuan (P1,P2,P3), mencit diinfeksi bakteri S.aureus kemudian diberi ekstrak daun kejibeling  dengan dosis bertingkat 150;300;600 mg/kg BB. Pemberian ekstrak daun kejibeling dilakukan selama delapan hari dan injeksi bakteri S.aureus dilakukan pada hari pertama dengan konsentrasi 108 cfu sebanyak 0,2 mL secara intraperitoneal. Penilaian aktifitas fagositosis makrofag dilakukan uji hipotesis Annova dilanjutkan analisis Post Hoc dengan uji LDS. Dan penilaian produksi ROI makrofag dilakukan uji hipotesis Kruskal wallis dilanjutkan analisis Post Hoc dengan uji Mann whitney U. Kedua uji hipotesis didapatkan p<0,05. Aktivitas fagositosis makrofag pada uji post hoc dengan uji LSD terdapat perbedaan bermakna kelompok kontrol (K) dengan perlakuan (P1,P2,P3) sedangkan kelompok perlakuan yang didapatkan perbedaan tidak bermakna yaitu; P1 dengan P3(p=0,150) dan P2 dengan P3(p=0,646). Produksi ROI makrofag pada uji Post Hoc dengan Mann Whitney menunjukkan perbedaan yang bermakna antar kelompok dengan nilai p<0,05. Ekstrak daun kejibeling dosis 150 mg/kg BB secara bermakna meningkatkan fagositosis makrofag dan produksi ROI.