Tulisan ini merupakan hasil penelitian tentang pertunjukan biola. Masyarakat Batang Kapas mengenalnya dengan istilah babiola. Penelitian bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis salah satu repertoar lagu dalam pertunjukan biola, yang sangat dikenal oleh masyarakat setempat, yaitu ratok sikambang. Penelitian ini menerapkan metode kualitatif dengan pendekatan semiotik sebagai simbol budaya. Hasil penelitian memperlihatkan, bahwa tradisi babiola (pertunjukan biola) dengan ratok sikambang-nya merupakan simbol sosial mayarakat. Biola itu sendiri adalah sejenis alat musik tradisional yaitu sejenis instrumen gesek mirip biola (viol), dengan materi utamanya adalah penyampaian teks kaba (cerita). Salah satu repertoar lagunya yangterkenal adalah Ratok Sikambang. Ratok Sikambang diyakini sebagai lagu tradisional tertua dan memiliki karakteristik melodi dan teks. Isi teks lagu berupa imitasi bentuk isak tangis ratapan yang dipandang masyarakat pendukungnya sebagai representasi suasana sedih yang membatin, dan hal ini dialami tokoh legendaris Sikambang yang selalu dirundung penderitaan hidup. Penyajian tradisi Babiola dalam membawakan karakter lagu Ratok Sikambang disajikan secara eksrepsif oleh tukang biola (pemain biola) sebagai puncak ekspresi musikal.