Latar belakang Diabetes melitus (DM) tipe 2 adalah penyakit kronis yang dapat menyebabkan berbagai komplikasi.  Pengobatan DM yang lebih efektif dan aman sampai saat ini masih terus dikembangkan. Salah satunya adalah terapi menggunakan antioksidan kuersetin. Beberapa penelitian sebelumnya menunjukan bahwa kuersetin memiliki beberapa efek antidiabetik termasuk dapat menurunkan kadar gula darah.   Tujuan penelitian  Mengetahui efek pemberian kuersetin terhadap kadar glukosa darah puasa pada tikus diabetes melitus tipe 2 yang diinduksi dengan streptozotocin dan nicotinamide.  Metode Penelitian  ini menggunakan  sampel  16 ekor tikus. Subjek dibagi menjadi 4 kelompok. Kelompok  1  diberi plasebo, kelompok  2  diberi glibenklamid 5 mg/kgbb, kelompok 3 diberi kuersetin 20 mg/kgbb dan kelompok 4 diberi kombinasi glibenklamid  5 mg/kgbb dan kuersetin20 mg/kgbb. Perlakuan selama 4 minggu. Kadar glukosa darah puasa diukur dengan spektofotometri.   Hasil Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat perbedaan yang bermakna pada kadar glukosa darah puasa sebelum dan sesudah perlakuan pada kelompok yang diberi kombinasi glibenklamid 5 mg/kgbb dengan kuersetin 20 mg/kgbb (p=0.015). Sedangkan, kelompok yang diberi plasebo, glibenklamid 5 mg/kgbb dan kuersetin 20 mg/kgbb tidak menunjukan perbedaan yang bermakna (p=0.148), (p=0.533) dan (p=0.152). Tidak  terdapat perbedaan bermakna kadar gula darah puasa setelah perlakuan antara kelompok yang diberi plasebo, glibenklamid, kuersetin maupun kombinasi keduanya.  Kesimpulan Terdapat perbedaan yang bermakna secara statistik pada kadar glukosa darah puasa sebelum dan sesudah perlakuan pada kelompok  yang diberi kombinasi glibenklamid dengan kuersetin.   Kata kunci : Diabetes melitus tipe 2, kuersetin, glibenklamid, kadar glukosa darah puasa.