Pesahabatan lawan jenis berbeda dari persahabatan sesama jenis dan lebih kompleks sifatnya. Adanya tantangan dalam persahabatan lawan jenis dapat dilihat pada fenomenan unik yang sudah banyak terjadi di kalangan anak muda yang menjalin hubungan persahabatan lawan jenis oleh dua orang, yaitu friendzone. Friendzone populer didefinisikan sebagai situasi dimana seseorang memiliki perasaan romantis atau seksual yang tidak berbalas terhadap temannya. Keinginan untuk mengembangkan hubungan dari seorang sahabat menjadi pacar yang tidak terwujud acap kali menimbulkan masalah bahkan mengakibatkan hubungan persahabatan menjadi rusak dan tidak jarang putus hubungan Penelitian ini bertujuan untuk menggali secara mendalam mengenai disolusi hubungan yang terjadi dalam persahabatan lawan jenis ketika friendzone. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, paradigma interpretif, dan teknik analisa data yang digunakan mengacu pada metode fenomenologi. Teori yang digunakan adalah Relational Dissolution Theory. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa disolusi hubungan dalam persahabatan lawan jenis dapat dilakukan melalui beberapa fase. Namun tidak semua individu melalui fase-fase tersebut, setiap individu memiliki caranya tersendiri melalui fase disolusi hubungan. Dalam penelitian ini hanya informan kedua dan keempat yang melalui semua fase disolusi hubungan, yaitu mulai dari breakdown phase, intrapsychic phase, dyadic phase, social phase, grave-dressing phase, hingga resurrection phase. Sedangkan informan pertama tidak melalui social phase dan grave-dressing phase. Pada informan ketiga dan kelima tidak melalui grave-dressing phase.