Masa pensiun merupakan suatu fase kehidupan yang perlu mendapatkan perhatian dari pekerja atau karyawan yang sedang menghadapinya. Berbagai perubahan akan terjadi dalam kehidupan pekerja setelahtiba masa pensiun dan jika tidak disikapi dengan bijaksana dapat mendatangkan kecemasan. Dukungan sosial dari orang-orang yang bermakna dapat membantu individu mengatasi krisis kehidupan termasuk masalah kecemasan menghadapi pensiun. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif non eksperimental cross sectional yang bertujuan mengetahui hubungan antara dukungan sosial dan tingkat kecemasanmenghadapi masa pensiun. Kuesioner dukungan sosial dan tingkat kecemasan diadaptasi dan dimodifikasi dari Berlin Support System dan Depression Anxiety Stress Scale 42. Hasil penelitian menunjukkan dari 133 responden 34,6% mendapat dukungan sosial sedang, 65,4% tinggi, serta tidak ada yang mendapatkan dukungan sosial rendah; 65,4% tidak mengalami kecemasan, 15,0% mengalami kecemasan ringan, 13,5% kecemasan sedang, 6,0% kecemasan berat dan tidak ada yang mengalami kecemasan sangat berat. Hasil uji chi square diperoleh p value = 0,027 (α=0,05). Kesimpulan hasil analisis data adalah ada hubungan yang signifikan antara dukungan sosial dengan tingkat kecemasan menghadapi masa pensiun. Dukungan sosial yang telah diberikan seharusnya ditingkatkan, tidak hanya bersumber dari dukungan informal tetapi juga dari dukungan formal yaitu pihak instansi agar kecemasan dalam menghadapi pensiun dapat dicegah atau dikurangi secara optimal.