Budidaya jeruk keprok pada umumnya menggunakan bibit yang berasal dari perbanyakan cara okulasi. Okulasi adalah salahsatu perbanyakan untuk meningkatkan mutu bibit dengan cara mempelkan mata tunas sebagai batang atas pada suatu irisan kulit pohon lain sebagai batang bawah, sehingga tumbuh bersatu menjadi tanaman baru. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui daya tumbuh bibit jeruk sistem perbanyakan okulasi pada batang bawah dan mata tempel yang berbeda. Percobaan dilaksanakan mulai Agustus sampai dengan Oktober 2018 di Kecamatan Karangpawitan Kabupaten Garut Jawa Barat. Metode yang digunakan adalah metode eksperimental dengan menggunakan Rancangan Petak Terpisah (Split Plot) dengan 5 ulangan. Petak utama adalah batang bawah (B) yaitu: b1 = RL (Rough Lemon), b2 = JC (Japanese Citroen). Anak petak adalah mata tempel (M) yaitu: m1 = Garut 1, m2 = Terigas, m3 = Madura, m4 = Batu 55, dan m5 = Tejakula. Hasil penelitian menunjukkan tidak terjadi interaksi antara perlakuan batang bawah dan mata tempel terhadap daya tumbuh bibit jeruk okulasi, namun secara mandiri terjadi perbedaan yang nyata. Batang bawah JC (Japanese Citroen) berpengaruh terbaik terhadap tinggi tanaman pada umur 60 HST dan mata tempel Terigas, Madura, Batu 55, Tejakula berengaruh terbaik terhadap persentase tumbuh. Sedangkan pada parameter lainnya perlakuan batang bawah dan mata tempel tidak berpengaruh nyata.