Artikel ini membahas tentang bagaimana misi kristiani harus memiliki blue print tentang konteks solidaritas manusia dan komunikasi antar budaya. keterlibatan dalam kehidupan sosial, berdialog dengan orang lain dan bukan menghafal dan memegang teguh doktrin, adalah langkah pertama dalam berteologi, langkah pertama yang harus diayunkan jika ingin akhirnya menemukan kebenaran. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana menjalankan misi Tuhan yang tepat di tengah-tengah masyarakat pluralis-religius di Indonesia. Pendekatan artikel ini dilakukan dengan kajian studi pustaka. Adapun yang menjadi kesimpulan artikel ini adalah Keristenan harus menjalankan misi Tuhan dengan menjunjung tinggi welas asih, dan menjadikan tujuan utamanya adalah memanusiakan manusia yang bermartabat dan berusaha mengembangkan teologi misi kontekstual di Indonesia.