Permasalahan kemacetan di Indonesia yang tak kunjung usai terutama di Ibukota Jakarta membuat kerugian yang luar biasa. Sehingga diperlukan beberapa penilitian lebih lanjut untuk mengatasi permasalahan ini karena memiliki kerugian yang luar biasa hingga 12,21 triliun. Salah satu solusinya adalah articulated bus Transjakarta yang merupakan transportasi massal yang mampu menyerap penumpang hingga 123.710 penumpang / harinya, terlebih lagi di koridor 13 yang merupakan elevated road yang mampu menyerap hingga 24.000 penumpang / harinya. Namun, penggunaan articulated bus pada elevatd road menimbulkan permasalahan yaitu traksinya, dikarenakan beban yang diangkut dua kali beban bus biasa. Oleh karena itu, penelitian ini melakukan redesign tingkat transmisi pada articulated bus Dalam penilitan ini, dilakukan beberapa tahapan pengujian. Pertama, penulis melakukan pencarian data dynotest dan torsi konverter pada articulated bus agar bisa diketahui efisiensi transmisi, efisiensi torsi konverter, rasio kecepatan (csr) dan rasio torsi konverter (ctr) yang terdapat pada bus. Kedua, analisa perhitungan sehingga dapat diketahui grafik karakteristik bus pada kondisi standar. Ketiga, dilakukan evaluasi terhadap karakteristik traksi bus kondisi standar yang kemudian dilanjutkan redesign tingkat transmisi untuk mengoptimalkan kinerja mobil dengan menggunakan teori progressi geometri. Dari penilitian ini didapatkan data berupa traksi bus dengan kondisi rasio gigi standar. Kemudian dievaluasi untuk mengetahui tahap redesign yang harus dilakukan pada beberapa tingkat kecepatan. Kondisi standar memiliki nilai losses traksi sebesar 14.830,70 N, kemudian hasil redesign 6 tingkat nilai losses traksi sebesar 9.786,21 N dari semula, kemudian hasil redesign 7 tingkat sebesar 9.107,87 N, kemudian hasil redesign 8 tingkat sebesar 8.429,74 N, kemudian hasil redesign 9 tingkat sebesar 5.011,84 N, kemudian hasil redesign 10 tingkat sebesar 2.777,05 N. Artinya losses traksi dapat diminimalisir dengan menambah jumlah tingkatan kecepatan. Pada kondisi hasil redesign, bus mampu melalui kondisi tanjakan lebih dari 18 derajat, sudah sesuai dengan standar elevasi tanjakan jalan di koridor 13 Transjakarta yaitu 12 derajat.