Besaran hujan merupakan faktor dominan yang memicu terjadinya aliran lahar dingin pada daerah lereng gunung api aktif, seperti Gunung Merapi. Pada kejadian banjir lahar dingin dimana hujan sebagai pemicunya, terjadi proses transformasi hujan menjadi aliran. Oleh karena itu, diperlukan analisis karakteristik curah hujan, seperti penentuan durasi hujan dominan dan pola distribusi curah hujan jam-jaman sebelum proses transformasi tersebut dilakukan. Durasi hujan dominan diperoleh dari frekuensi kejadian hujan lebat terbanyak yang dianalisis dengan bantuan software WRPLOT View. Selanjutnya, pola distribusi hujan rerata jam-jaman berdasarkan curah hujan terukur yang ada di lokasi penelitian dapat ditentukan. Hasil analisis menunjukan tinggi elevasi stasiun hujan berpengaruh terhadap terhadap durasi hujan dominannya, sedangkan pola distribusi hujan rerata jam-jaman menunjukan intensitas hujan yang tinggi pada jam pertama dan menurun pada jam berikutnya.