Kecelakaan lalu lintas merupakan indikator utama tingkat keselamatan jalan raya. Di negara maju masalah keselamatan jalan merupakan masalah yang sangat diperhatikan guna mereduksi kuantitas kecelakaan yang terjadi. Hal ini menjadi indikator terhadap pentingnya memahami karakteristik kecelakaan. Jumlah korban yang cukup besar akan memberikan dampak ekonomi (kerugian material) dan sosial yang tidak sedikit. Tujuan tugas akhir ini adalah menghitung besarnya angka kecelakaan pada ruas jalan tol Surabaya-Gempol, menghitung nilai ekonomi akibat kecelakaan berdasarkan tingkat keparahan korban menggunakan metode The Gross Output (Human Capital). Menganalisis daerah rawan kecelakaan (Balck Site) dengan metode Z-Score dan Cummulative Summary (Cusum), membuat titik daerah rawan kecelakaan pada ruas jalan yang sering terjadi kecelakaan. Dari hasil analisis menunjukkan bahwa ruas jalan yang memiliki Accident Rate tertinggi untuk korban meninggal dunia dunia di jalan tol Surbaya-Gempol adalah pada tahun 2016, untuk luka berat pada tahun 2016, untuk korban luka ringan adalah pada tahun 2014. Uji Hipotesis One Way-ANNOVA membuktikan bahwa bulan dan harinya terjadinya kecelakaan lalu lintas memberikan hasil yang sama identik,tidak berpengaruh terhadap kejadian kecelakaan, sedangakn jam terjadi, jenis kelamin dan cuaca kejadian kecelakaan memberikan hasil sebaliknya yaitu berbeda nyata atau berpengaruh pada terjadnya kecelakaan. Dari hasil perhitungan menggunakan metode The Gross Output (Human Capital) didapat nilai ekonomi akibat kecelakaan lalu-lintas yang melibatkan korban meninggal dunia (tahun 2012-2016) sebesar Rp. 14.931.019.884,70, sedangkan korban luka berat (tahun 2012-2016) sebesar Rp. 2.711.662.398,14, dan korban luka ringan (tahun 2012-2016) sebesar Rp. 1.338.232.607,76 . Dengan metode Z-Score diperoleh daerah rawan kecelakaan pada ruas jalan tol Waru-Sidoarjo pada STA 24-25. Lokasi Black spot terletak di STA 18-19 dan STA 22-24.