Kereta api merupakan salah satu moda transportasi massal yang  murah, efisien serta terjangkau untuk mengatasi kemacetan yang ada di Indonesia. Akan tetapi, kereta api juga memiliki masalah kebisingan yang dapat mengganggu kenyamanan penumpang di dalamnya. Bising kereta api disebabkan oleh berbagai sumber. Penelitian ini membahas mengenai analisa insulasi kebisingan interior pada LRT Palembang berdasarkan nilai sound transmission class yang tujuannya adalah mengurangi tingkat kebisingan yang dihasilkan sehingga tidak berdampak negatif bagi kesehatan penumpang di dalam kereta tersebut. Salah satu parameter untuk menilai kualitas serap bunyi suatu material adalah nilai STC. Berdasarkan hasil pengukuran, simulasi dan perhitungan menurut kondisi existing, didapatkan bahwa nilai STC pada bagian penyusun LRT Palembang yaitu pintu dan jendela masih belum memenuhi standar yaitu di bawah 30. Kemudian dilakukan rekomendasi bahan berdasarkan analisa STC dengan perhitungan dan simulasi. STC rekomendasi berdasarkan simulasi yaitu pada bagian pintu sebesar 31 (untuk material AA6063 T5) dan 30 (untuk material Tempered Glass), pada bagian jendela sebesar 31, dan side wall sebesar 43, sedangkan menurut perhitungan didapatkan nilai STC pada bagian pintu sebesar 29 (untuk material AA6063 T5) dan 27 (untuk material Tempered Glass), pada bagian jendela sebesar 33, dan side wall sebesar 47. Hasil analisa menunjukkan bahwa pada frekuensi 250 Hz masih belum memenuhi kondisi standar pengurangan bising yang dibutuhkan, sedangkan pada frekuensi 500 – 4000 Hz, sebagian besar sudah memenuhi kondisi standar menurut permenhub. Rekomendasi material antara simulasi dan perhitungan menunjukkan perbedaan yang tidak jauh.