Bauksit terbentuk dari batuan yang mempunyai kadar aluminium (Al) nisbi tinggi, kadar besi (Fe) rendah dan tidak atau sedikit mengandung kuarsa (SiO 2 ). Bentuknya menyerupai tanah liat/cellular dan kadang-kadang berstruktur pisolitik. Secara makroskopis bauksit berbentuk amorf, kekerasan bauksit berkisar antara 1-3 Skala Mohs dan berat jenis berkisar antara 2,5-2,6. Bauksit merupakan bahan heterogen yang mempunyai mineral dengan susunan terutama dari oksida aluminium, yaitu berupa mineral gibbsite (Al 2 O 3 .3H 2 O), mineral boehmit (Al 2 O.3H 2 O), mineral diaspor (Al 2 O 3 .3H 2 O). Secara umum bauksit layak tambang mengandung Al 2 O 3 sebanyak 45-65%, SiO 2 1-12%, Fe 2 O 3 2-25%, TiO 2 3%, dan H 2 O 14-36%. Persentase unsur bauksit akan menentukan langkah selanjutnya seperti perhitungan cadangan dan perancangan metode penambangan. Kandungan bauksit pada daerah penelitian adalah aluminium (Al 2 O 3 ), besi (Fe 2 O 3 ), silika (SiO 2 ) dan titanium (TiO 2 ).