Abstract This research aims to; 1) To analyze the intensity of meetings between community and government deliberations Floating Village development plan flood catchment area of Lake Tempe in Wajo can increase community participation, 2) Analyze public involvement in local government policy-making deliberations Floating Village development plan flood catchment area of Lake Tempe in Wajo and 3) to analyze the regional government policies that encourage public participation in the deliberations floating village development plan flood catchment area of Lake Tempe in Wajo. This study uses a qualitative method, and the entire participant population is composed of elements musrenbang district and officials, village heads and community, representatives of PMD, Bappeda staff, women community leaders, and NGOs. Sampling technique is purposive sampling Samples with simple random sampling method and maximum likelihood estimation (ML) with a total of 25 respondents. Data analysis was performed by using a model of qualitative approach using qualitative descriptive analysis model. Results of the analysis showed that; 1). The intensity of meetings between the community and the government has begun to awaken musrenbang, so that a good interaction and communication become more in society without exception, just representation of women is still less than its share, 2). Society also has begun to be involved in the process of drafting process activities and make suggestions, 3). The governments policy on musrenbang is the concept of sedimentary basin development planning weir, and the manufacture of the island in the middle.Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk ; 1) Menganalisis intensitas pertemuan antara masyarakat dengan pemerintah dalam musyawarah rencana pembangunan Desa Terapung wilayah resapan banjir Danau Tempe di Kabupaten Wajo dapat meningkatkan partisipasi masyarakat, 2) Menganalisis keterlibatan masyarakat dalam pengambilan kebijakan pemerintah daerah dalam musyawarah rencana pembangunan Desa Terapung wilayah resapan banjir Danau Tempe di Kabupaten Wajo dan 3) Menganalisis Kebijakan pemerintah daerah yang mendorong partispasi masyarakat dalam musyawarah rencana pembangunan desa terapung wilayah resapan banjir Danau Tempe di Kabupaten Wajo. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif, dan yang menjadi populasi adalah seluruh peserta musrenbang yang terdiri dari unsur camat dan aparat, kepala desa dan masyarakat, perwakilan PMD, pegawai Bappeda, tokoh masyarakat perempuan, dan LSM. Teknik penarikan sampel adalah Purposive Sampling Sampel dengan metode simple random sampling dan estimasi maximum Likehood (ML) dengan jumlah 25 responden. Analisis data dilakukan dengan menggunakan model pendekatan kualitatif menggunakan model analisis deksriptif kualitatif. Hasil analisis menunjukan bahwa ; 1). Intensitas pertemuan antara masyarakat dengan pemerintah dalam musrenbang sudah mulai terbangun, sehingga interaksi dan komunikasi menjadi baik lebih pada masyarakat tanpa terkecuali, hanya saja keterwakilan perempuan andilnya masih kurang, 2). Masyarakat juga sudah mulai dilibatkan dalam proses penyusunan proses kegiatan, dan memberikan usulan, 3). Kebijakan pemerintah pada musrenbang adalah konsep perencanaan pembangunan bendung bak sedimen, dan pembuatan pulau di tengahnya.Â