Hasil pengujian hipotesis satu menunjukkan bahwa nilai t hitung dari pengaruh variabel motivasi kerja terhadap kepuasan kerja 2,631 > t tabel = 1,658 dengan angka signifikansi 0,010 < a = 0,05 (signifikan) terbukti. Hipotesis 2 bahwa pengembangan karier berpengaruh positif terhadap kepuasan kerja terbukti Hipotesis 3 bahwa kepuasan kerja berpengaruh positif terhadap kinerja pegawai terbukti. Nilai t hitung dari pengaruh motivasi kerja terhadap kinerja pegawai sebesar 2,048 > t tabel = 1,658 dengan angka signifikansi = 0,043 < a = 0,05 (signifikan) terbukti. Hipotesis 5 bahwa pengembangan karier berpengaruh positif terhadap kinerja pegawai terbukti.Hipotesis 6 bahwa strategi SDM tidak memoderasi positif pengaruh pengembangan karier terhadap kinerja pegawai. Kepuasan kerja sebagai variabel intervening dari pengaruh motivasi kerja terhadap kinerja yang ditunjukkan oleh besarnya pengaruh total = 0,220 > p4 = 0,154 maka hipotesis 7 bahwa kepuasan kerja sebagai variabel intervening dari pengaruh motivasi kerja terhadap kinerja pegawai terbukti. Bahwa kepuasan kerja sebagai variabel intervening dari pengaruh pengembangan karier terhadap kinerja pegawai yang ditunjukkan oleh besarnya pengaruh total = 0,509 > p5 = 0,346. Dengan demikian hipotesis (H8) bahwa pengembangan karier berpengaruh positif terhadap kinerja pegawai dengan kepuasan kerja sebagai variabel intervening terbukti.(Kata Kunci: Motivasi kerja, pengembangan karier, kepuasan kerja dan kinerja pegawai