Untuk meningkatkan kualitas dan akses pelayanan kesehatan bagi bayi baru lahir dan bayi dan anak balita kegiatan yang dilakukan adalah melalui penerapan Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS). Hasil pelaksanaan kegiatan MTBS di Kota Malang yang berupa cakupan hasil kegiatan pelayanan MTBS balita pada tahun 2010 yaitu 58,07 % dan pada tahun 2011 mengalami penurunan yaitu 49, 38%. Hal ini memperlihatkan bahwa cakupan pelayanan MTBS di Kota Malang masih dibawah target yaitu 80 %. Berdasarkan survei pendahuluan didapatkan kinerja bidan puskesmas dalam pelayanan MTBS masih belum optimal. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kinerja bidan puskesmas dalam pelayanan MTBS di wilayah puskesmas Kota Malang. Jenis penelitian adalah observasional kualitatif. Informan utama adalah bidan puskesmas dari 4 Puskesmas yang cakupan pelayanan MTBS tertinggi dan terendah, masing-masing 2 orang. Informan triangulasi adalah 4 Kepala Puskesmasdan 8 ibu balita. Data dikumpulkan dengan wawancara mendalam dan observasi terhadap pelayanan MTBS. Pengolahan data menggunakan metode content analysis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa belum semua bidan dilatih MTBS, kinerja Bidan Puskesmas dalam pelayanan MTBS belum dilaksanakan sesuai standar pelayanan MTBS baik dari persiapan alat, pemberian pelayanan dan penerapan jadual pelayanan MTBS, ketersediaan tenaga dan fasilitas belum memenuhi, serta pemanfaatan alat belum semuanya dimanfaatkan. Kebutuhan supervisi belum sesuai dengan kebutuhan Bidan Puskesmas yaitu terjadual dan rutin berkaitan dengan kegiatan pelayanan MTBS. Disarankan kepada Kepala Puskesmas dan Dinas Kesehatan untuk memberikan pelatihan MTBS bukan hanya kepada bidan dan dokter melainkan perawat yang juga sebagai petugas, melakukan supervisi secara berkala untuk meningkatkan kualitas, kuantitas dan ketepatan waktu dalam pelayanan MTBS. Meningkatkan pengetahuan dan kemampuan seperti seminar, diklat, pelatihan teknis dan sosialisasi standar secara berkala.