Kekerasan suami terhadap istri (KSTI) dalam lingkup domestic akan berdampaknegatif terhadap kesehatan reproduksi pasangannya.Tujuan penelitian ini untukmenentukan hubungan antara kekerasan terhadap istri (fisik, psikis/emosi, seksual, danekonomi) dan gangguan kesehatan reproduksi (GKR) istri di kelurahan Gunung Saritahun 2013.Penelitian ini termasuk jenis penelitian kuantitatif dengan desain crosssectional.Populasi semua perempuan yang pernah menikah, 810 orang dengan sampel 94orang. Pengambilan data dengan random sampling sederhana. Analisis data univariat,bivariat, dan multivariat, dengan menggunakan uji chi square, dan regresi logistic.Hasilpenelitian menunjukkan ada hubungan kekerasan fisik (p=0,010), psikis/emosi(p=0,017), dan seksual (p=0,005) dengan gangguan kesehatan reproduksi. Variabelkekerasan ekonomi (p=0,445) tidak berhubungan dengan gangguan kesehatanreproduksi. Variabel paling dominan terhadap gangguan kesehatan reproduksi adalahkekerasan seksual (p=0,025, dengan OR=5,940).Berdasarkan hasil tersebut dengan derajat kepercayaan 95% dapat disimpulkankekerasan fisik, psikis/emosi, dan seksual behubungan dengan gangguan kesehatanreproduksi, dan kekerasan seksual merupakan variabel paling dominan. Disarankan parasuami di kelurahan Gunung sari untuk melakukan hubungan seksual dengan cara yangaman, dan petugas pos kesehatan kelurahan untuk melakukan penyuluhan kepadamasyarakat tentang kesehatan reproduksi bekerjasama dengan pusat kesehatanmasyarakat.Kata kunci: Kekerasan fisik, psikis, seksual, ekonomi, gangguan kesehatan reproduksi.