ABSTRAK Tujuan penelitian adalah untuk menganalisis biaya produksi, penerimaan dan pendapatan usahatani padi organik. Untuk menganalisis kelayakan usahatani padi organik secara finansial dan untuk mengetahui ketercapaian break even point (titik impas) usahatani padi organik di daerah penelitian. Hasil penelitian diperoleh total biaya produksi sebesar Rp54.523.800 dengan total biaya rata-rata Rp 6.058.200. Luas lahan 1 Ha total biaya produksi Rp 11.138.000. Total biaya produksi yaitu total biaya variabel Rp 42.838.000 dengan biaya rata-rata Rp 4.759.778 dan total biaya tetap Rp 11.685.800 dengan biaya rata-rata Rp 1.298.422. Total penerimaan adalah sebesar Rp 135.752.500 dengan rata-rata Rp 15.083.611. Luas lahan 1 Ha total penerimaan Rp 33.600.000. Total pendapatan Rp 82.528.700 dengan rata-rata Rp 9.169.856. Luas lahan 1 Ha total pendapatan Rp 22.462.000. Usahatani padi organik secara finansial diperoleh nilai rata-rata R/C sebesar 2,4898. Setiap biaya yang digunakan Rp 1 memberikan penerimaan sebesar Rp 2,4898 artinya usahatani padi organik layak untuk dilaksanakan. Sedangkan  nilai B/C usahatani padi organik 1,4898. Setiap biaya yang digunakan Rp 1 memberikan pendapatan sebesar Rp 1,4898 artinya usahatani padi organik layak dilaksanakan dan dikembangkan. Usahatani padi organik di Desa Lubuk Bayas telah mencapai break even point (titik impas). Break even point penerimaan usahatani padi organik adalah sebesar Rp 1.871.450. Break even point produksi usahatani padi organik sebesar 439,77 kg dan Break even point harga pokok Rp 1.636/kg. Kata Kunci : Padi Organik, Analisis Finansial, Break Even Point.