Penentuan nilai Faktor Perlindungan Matahari (FPM) dengan metode spektrofotometri sangat dibutuhkan untuk melakukan penapisan awal kandidat bahan aktif tabir surya. Meskipun demikian, ditemukan kesalahan yang relatif besar ketika dilakukan penentuan SPF secara spektrofotometrik terhadap beberapa sediaan tabir surya yang beredar secara komersial. Oleh karena itu, dalam penelitian ini dilakukan analisis FPM secara spektrofotometrik pada panjang gelombang 290 ? 320 nm yang dilanjutkan dengan regresi multivariat yaitu kuadrat terkecil sebagian jack-knife untuk meningkatkan akurasi estimasi nilai prediksi FPM secara in vitro. Selanjutnya, model matematik yang diperoleh, digunakan untuk melakukan penapisan bahan aktif tabir surya dari beberapa sampel botani. Hasil penelitian menunjukkan bahwa model matematik yang dihasilkan mempunyai nilai kesalahan prediksi yang lebih rendah daripada metode sebelumnya (RMSECV = 3,15; r = 0,915) dan dapat diaplikasikan untuk penapisan kandidat bahan aktif tabir surya dari tanaman.