Perkembangan lalu lintas dan pertumbuhan penduduk di Kota Pontianak sangatlah pesat . Dari data Direktorat Lalu Lintas Polda Kalimantan Barat laju pertumbuhan kendaraan bermotor di Kota Pontianak sebesar 16,93 % per tahun.  Hal itu pun berpengaruh terhadap Kua litas  dan Kuantitas jalan di Kota Pontianak, sehingga perlu diadakan peningkatan kualitas jalan salah satunya menggunakan Perkerasan Kaku atau dikenal dengan Rigid Pavement. Landasan teori dalam penelitian ini menggunakan metoda Bina Marga 2003. Adapun cara pengumpulan data primer yaitu pengambilan data CBR menggunakan metoda DCP, sedangkan pengumpulan data sekunder diambil dari Dinas Pekerjaan Umum Direktorat Jendral Bina Marga Kota Pontianak dalam hal ini proyek perehaban jalan M.Sohor dan Direktorat Samsat Polda Kalbar dalam hal ini Data pertumbuhan kendaraan bermotor. Dalam penelitian ini untuk perkerasan kaku umur rencana 20 tahun dengan laju pertumbuhan lalu lintas di Kota Pontianak sebesar 16,93 % terdapat 74.433 truk 2 as/tahun dengan berat 13 ton yang akan melewati Jalan M.Sohor,dan didapat   ketebalan pelat 16 cm dengan mutu beton K-350. Untuk perkerasan kaku umur rencana 30 tahun dengan laju pertumbuhan lalu lintas di Kota Pontianak sebesar 16,93 % terdapat 368.126 truk 2 as/tahun dengan berat total 13 ton yang akan melewati Jalan M.Sohor,dan  didapat ketebalan pelat sebesar 17 cm dengan mutu beton K-350. Untuk perkerasan kaku umur rencana 40 tahun dengan laju pertumbuhan lalu lintas di Kota Pontianak sebesar 16,93% terdapat 1.773.121 truk 2as/tahun dengan berat total 13 ton yang akan melewati Jalan M.Sohor,dan  didapat ketebalan pelat sebesar 18 cm dengan mutu beton K-350. Untuk perencanaan sambungan melintang umur rencana 20,30,dan 40 tahun digunakan dowel dengan diameter 20 mm, panjang 450 mm dan jarak 450 mm.Peneltian ini diharapkan dapat memberikan gambaran untuk perencanaan perkerasan kaku untuk dilaksanakan pada daerah Kota Pontianak.