Zweihänder
|
Zweihänders with and without Parierhaken
|
Jenis
|
Sword
|
Sejarah pemakaian
|
Masa penggunaan
|
ca. 1500-1550
|
Spesifikasi
|
Berat
|
2–32 kilogram (4,4–70,5 pon)
|
Panjang
|
up to 213 sentimeter (6,99 ft)
|
|
Tipe pedang
|
Double-edged, straight bladed
|
Tipe gagang
|
Two-handed cruciform, with pommel
|
Zweihänder (pengucapan Jerman: [t͡svaɪhɛndɐ]) (Dalam Bahasa Jerman artinya "dua tangan") atau dikenal juga dengan nama Doppelhänder ("tangan dobel") atau Beidhänder ("kedua tangan") adalah pedang besar yang dipegang dua tangan, biasanya digunakan pada peperangan awal abad 16.
Pedang Zweihänder dikembangkan dari Longswords dari akhir Abad Pertengahandan menjadi senjata kebanggaandari German Landsknechte pada era Maximilian I (sekitar 1519) dan selama Perang Italia 1494–1559. Goliath Fechtbuch (1510) merupakan peralihan antara longsword dengan Zweihänder.
Pedang ini mewakili tahap akhir dari tren bertambahnya ukuran pedang yang sudah dimulai sejak abad 14. Dalam bentuk lanjutan, Zweihänder mendapatkan karakteristik mirip polearm dibanding pedang, karena ukuran dan beratnya sudah begitu besar, sehingga jangkauan dan kekuatan pukulnya bertambah. Akibatnya pedang ini terpaksa tidak bisa lagi ditenteng namun harus dipanggul di pundak, layaknya halberd.
Pada pertengahan kedua abad ke-16, pedang ini sudah tidak punya kegunaan praktis lagi, namun masih dipakai untuk kepentingan perayaan dan penanda kelas pada hingga abad 17. Beberapa zweihänder seremonial, disebut pedang hiasan atau pedang parade (paradeschwert) bahkan lebih besar lagi, hingga 4,5 kg.