Wiman merupakan seorang pengungsi dan dulunya bekerja sebagai pemimpin militer dari Dinasti Han yang mendirikan sebuah kerajaan di barat-utara Korea pada abad ke-2 SM. Ia dituliskan di dalam Catatan Sejarah Agung dan Buku Han sebagai pemimpin pertama di dalam sejarah Korea yang pernah tercatat di dalam dokumen-dokumen dari periode yang sama. Wiman merupakan orang Tionghoa.
Biografi
Setelah Dinasti Han mempercayakan Lu Wan dengan bekas wilayah Yan, ia memberontak dan akhirnya melarikan diri ke utara wilayah Xiongnu. Pada saat pemberontakan politik ini, populasi mencari tempat untuk mengungsi ke arah timur membesar. Wiman konon merupakan salah satu dari para pengungsi tersebut yang konon memimpin lebih dari seribu pengikut (berpakaian gaya Joseon dan ia sendiri mengenakan jambul yang berbeda di atas kepalanya)[1] ke Gojoseon. Ia awalnya diperintahkan untuk membentengi perbatasan barat laut Gojoseon oleh Jun dari Gojoseon, namun dengan pengokohan kekuasaannya dari para pengungsi Yan, Wiman merebut tahkta kerajaan (194~180 SM). Raja Jun konon mengungsi ke Jin (Korea) dan menyebut dirinya sendiri "Raja dari Han."
Wiman mempertahankan ibu kota Gojoseon, Wanggeom-seong (왕검성, 王險城, yang dikenal sebagai P'yŏngyang).[2] Karena Dinasti Han belum stabil sepenuhnya, Gubernur Liaodong menunjuk Wiman sebagai pengikutnya, asalkan ia tidak mencegah rakyat pribumi pergi ke kerajaan. Perjanjian tersebut terjadi pada tahun 191 atau 192 SM.[3] Dengan memiliki kekuatan militer yang unggul, Wiman Joseon dapat menundukkan Negara Jinbeon (진번, 眞番) dan Imdun (임둔, 臨屯) dan memperluas perbatasannya. Kerajaannya akhirnya dikuasai oleh Kaisar Wu dari Han pada tahun 108 SM di masa pemerintahan cucunya, Raja Ugeo.
Keluarga
- Putra dan ahli waris, namanya tidak tercatat
- Ugeo (右渠), cucu dan raja terakhir Gojoseon
- Wi Jang (衛長), buyut
Catatan
- ^ Lee, Ki-baik: Walled-Town States and Confederated Kingdoms. The New History of Korea, page 16-17. Harvard University Press, 1984
- ^ Concerning controversy over the location of Lelang Commandery, there is a minority view that Man's domain was located in Liaoning instead of north-western Korea. However, it is generally accepted that the river referred to as "Majasu" (마자수, 馬訾水) refers to the Yalu River and "Paesu" (패수, 浿水) refers to the Yalu River and Ch'ongch'on River or Daling River, and that Man's territory was bordered on the north by the Han Dynasty. P'yŏngyang is the most likely site for the capital Wanggeom-seong but lacks archaeological evidence. For more information, see (Tani:1987).
- ^ (Ibaragi:1984)
Referensi
- Mikami Tsugio 三上次男: Kodai no seihoku Chōsen to Ei-shi Chōsen koku no seiji, shakaiteki seikaku 古代の西北朝鮮と衛氏朝鮮国の政治・社会的性格, Kodai Tōhoku Ajiashi Kenkyū 古代東北アジア史研究, pp. 3-22, 1966.
- Ibaragi Kazuo 荊木計男: Ei Man Chōsen ō Sakuhō ni tsuite 衛満朝鮮冊封について, Chōsen Gakuhō 朝鮮学報 (Journal of the Academic Association of Koreanology in Japan) Vol. 113, pp.1-25, 1984.
- Tani Toyonobu 谷豊信: Rakurō-gun no ichi 楽浪郡の位置, Chōsen shi kenkyūkai ronbunshū 朝鮮史研究会論文集 (Bulletin of Society for Study in Korean History), No 24, pp. 23-45, 1987.
Lihat Pula