Willem van Ruysbroeck (1210 - 1270) adalah seorang rohaniawanKristen dari ordo Fransiskan dan penjelajah. Ia berasal dari kota Rubrouck, Flandria, yang sekarang termasuk régionNord-Pas-de-Calais di Prancis utara yang berbatasan dengan Belgia. Namanya dieja secara bermacam-macam, antara lain Ruysbroeck, Rubroek, Ruysbroek, Roebroeck, Rubroeck, Roebroek, Rubruck, Ruysbrock, Ruysbrok, dan Rubruquius. Ia termasyhur terutama sebagai salah seorang penjelajah Eropa Barat pertama yang mengunjungi Mongolia.
Misi
Willem van Ruysbroeck berangkat dari Konstantinopel pada 7 Mei 1253 berdasarkan perintah Raja Louis IX dari Prancis, dengan tujuan menjalankan kegiatan misionaris terhadap bangsa Mongol. Kedatangan rombongannya di Karakorum diterima dengan baik, dan ia diizinkan menghadap Khan AgungMongke pada tanggal 4 Januari 1254.[1] Pada Mei 1254, Willem terlibat dalam perdebatan formal yang terkenal di istana Mongol, yaitu ketika orang-orang Kristen, Buddha, dan Muslim diminta oleh Khan Agung untuk membahas tentang keimanan sebagaimana ajaran agama mereka masing-masing.[2] Willem berada di Karakorum sampai 10 Juli 1254, yaitu saat ia dan rombongannya memulai perjalanan panjang mereka untuk pulang. Willem tiba di Negara Tentara SalibTripoli pada 15 Agustus 1255.
Catatan
Setelah ia tiba kembali di Prancis, Willem menyampaikan laporannya kepada raja Louis IX, yang diberi nama Itinerarium fratris Willielmi de Rubruquis de ordine fratrum Minorum, Galli, Anno gratia 1253 ad partes Orientales. Catatan William memberikan gambaran yang cukup mendalam mengenai perbentengan kota, pasar-pasar, dan kuil-kuil, serta adanya tempat terpisah untuk para pengrajin Muslim dan Cina di Karakorum yang penduduknya terdiri dari berbagai bangsa. Di antara orang-orang Eropa yang ia temui, terdapat keponakan seorang uskup Inggris, seorang wanita dari Lorraine yang menjamunya makan malam Paskah, dan seorang pengerajin perak Prancis yang membuat perhiasan bagi istri-istri Khan Agung serta altar bagi orang-orang Kristen Nestorian.[3]