Wangsa Candar
Wangsa Candar atau dinasti Candar (Turki modern: Candaroğulları),[1] Beylik dari Candar, Kepangeranan Candar (Candaroğulları Beyliği, Candar Beyliği), juga dikenal sebagai dinasti Isfendiyar (İsfendiyaroğulları), Beylik dari Isfendiyar (İsfendiyaroğulları Beyliği, İsfendiyar Beyliği) atau Beylik dari Sinop, adalah dinasti pangeran Anatolia Oghuz Turki[2] yang memerintah di wilayah yang sesuai dengan provinsi Eflani, Kastamonu, Sinop, Zonguldak, Bartın, Karabük, Samsun, Bolu, Ankara dan Çankırı saat ini di Republik Turkiye dari 1291 hingga 1461. Wilayah ini dalam literatur Barat dikenal sebagai Paflagonia, nama yang diterapkan untuk wilayah geografis yang sama selama periode Romawi.[3] Dinasti dan kerajaan, yang didirikan oleh Şemseddin Yaman Candar Bey,[4] dimasukkan ke dalam Kesultanan Utsmaniyah oleh Sultan Mehmed II pada tahun 1461.[5] SejarahDiturunkan dari Oghuz Turki cabang Kayı,[6] dinasti ini dimulai ketika sultan Mesud II menganugerahkan provinsi Eflani kepada Şemseddin Yaman Candar, seorang komandan senior angkatan bersenjata kekaisaran, sebagai rasa terima kasih karena telah menyelamatkannya dari penawanan Mongol. DinastiSetelah penggabungan kepangeranan tersebut ke dalam Kesultanan Utsmaniyah, dinasti yang berkuasa ditawari berbagai fungsi penting dalam pemerintahan Utsmaniyah, yang mereka pertahankan hingga pembubarannya pada tahun 1922. Keturunan dinasti Candar saat ini tinggal sebagai warga negara Republik Turkiye yang sebagian besar tinggal di Istanbul dan di Eropa, menggunakan berbagai nama keluarga. LambangKarena kemiripannya, lambang Candar mungkin disalahartikan oleh banyak orang dengan lambang yang sekarang dikenal sebagai Bintang Daud. Namun pada abad pertengahan, simbol ini tidak hanya dikaitkan dengan Yudaisme saja, tetapi juga dengan Islam yang dikenal dengan nama Meterai Sulaiman yang dibawa oleh Nabi Sulaiman bin Daud. Simbol tersebut mendapatkan popularitas di kalangan kadipaten Anatolia, dengan Beylik Karaman negara bagian lain yang diketahui telah mengadopsi variasi segel pada benderanya. PerdaganganCandar menjalin ikatan perdagangan yang erat dengan Dinasti Osman dan Dinasti Eretnid. Karena itu, mata uang yang digunakan di wilayah Candar memiliki kesamaan gaya dengan di dua wilayah tersebut. Mata uangnya berupa uang logam yang bertuliskan kalimat syahadat dan berbentuk geometri di sisi depan maupun belakangnya.[7] Referensi
|