Kekosongan Boötes (Inggris: Boötes Void) juga dikenal sebagai Void Boötes atau Great Void adalah lubang bola raksasa di alam semesta yang berdiameter 250 - 330 juta tahun cahaya (pergeseran merah 0,052) yang terletak sekitar 700 juta - 1 miliar tahun cahaya dari Bumi ke arah rasi bintang Boötes, yang berisi sangat sedikit galaksi. Kekosongan ini dinamai ketika ditemukan oleh Robert Kirshner, Profesor Astronomi Harvard-Smithsonian Center for Astrophysics, Universitas Harvard di Cambridge, Massachusetts, dan rekannya pada tahun 1981, sebagai bagian dari survei pergeseran merah galaksi untuk mengukur seberapa cepat galaksi melarikan diri dari satu sama lain saat struktur ruang mengembang seusai Big Bang yang terus melebar. Perkiraan lokasinya adalah di kenaikan kanan 14j 50m dan deklinasi 46° dan tepat di sebelah Supergugus Boötes. Saat ini diketahui bahwa setidaknya ada 60 galaksi dan semuanya ditemukan dalam tabung yang mengalir melalui kekosongan dan kehampaan. Astronom Amerika Gregory Scott Aderling pernah mengamati, "jika Bima Sakti berada di pusat kehampaan Boötes, kita tidak akan tahu ada galaksi lain sampai tahun 1960-an" (sebagai perbandingan, galaksi pertama lainnya ditemukan pada tahun 1920.).[1][2][3][4][5][6]
Pemetaan yang tepat dari Cosmic Microwave Background (CMB) juga mengamati titik kosong yang luas di mana kekosongan itu berada. Oleh karena itu, banyak ilmuwan menganggap kehampaan sebagai anomali signifikan di Alam Semesta. Ukuran Void Boötes mewakili sekitar 0,27% dari diameter alam semesta teramati, sekitar 93 miliar tahun cahaya (perkiraan astronom). Volumenya diperkirakan 236.000 Mcp3, menjadikannya kekosongan terbesar yang diketahui di alam semesta. Sebagai perbandingan, Bima Sakti memiliki sekitar lusinan tetangga di wilayah angkasa dan galaksi terdekat, galaksi Andromeda yang hanya berjarak sekitar 2,5 juta tahun cahaya hanya akan menutupi sekitar 1% dari Kekosongan Boötes. Jika kita menggunakan perkiraan kasar sekitar 1 galaksi setiap 10 juta tahun cahaya (4 kali lebih jauh dari Andromeda) seharusnya ada 2.000 galaksi di Void Boötes. Tetapi menurut pemahaman ilmiah yang mapan ukurannya tidak mungkin. Ukuran Void sekitar sepuluh kali lebih besar dari aturan fisika. Teori Big Bang mengatakan bahwa alam semesta terbentuk 13,8 miliar tahun yang lalu dan telah mengembang secara eksponensial sejak kelahirannya. Mengingat usia alam semesta, hanya ada cukup waktu untuk membuat rongga yang lebarnya puluhan juta tahun cahaya, bukan ratusan. Lebih aneh lagi, betapa kosongnya Void Boötes. Rongga tumbuh karena tepinya yang padat memiliki tarikan gravitasi yang jauh lebih kuat daripada apapun dipusatnya dan usia alam semesta tidak cukup. Oleh karena itu, para astronom memperkirakannya sebagai gabungan dari beberapa ruang kosong, yang disebut sebagai Supervoid.[4][7][8][9][10]
Salah satu galaksi yang ditemukan adalah MCG+01-02-015, galaksi spiral berbatang dan merupakan galaksi kosong. Galaksi ini adalah salah satu galaksi paling terisolasi di Alam Semesta. Contoh galaksi kosong lainnya yang ditemukan adalah PGC 84225, dan PGC 54010 serta pasangan galaksi yang bertabrakan MCG+09-25-43 dan MCG+09-25-44.[3][11]
Teori
Satu teori yang didukung oleh bukti-bukti baru, adalah bahwa ia terbentuk ketika dua atau lebih rongga biasa bertabrakan; Boötes tidak sepenuhnya kosong: Aldring telah menperhatikan bahwa ternyata berisi taburan galaksi yang tersusun dalam bentuk turbular. Ini bisa-bisa tepi bersama dari dua rongga kecil yang digabungkan, seperti bagaimana gelembung sabun bergabung membentuk satu yang lebih besar. Adapun tabung galaksi, kemungkinan itu adalah sisa dari batas antara rongga-rongga yang lebih kecil.[1]
Kemungkinan lain adalah bahwa teori big bang kita yang ada harus dimodifikasi untuk mengakomodasi keberadaan Boötes. Baik gravitasi maupun mekanika kuantum berperan dalam pembentukan supervoid, tetapi belum ada yang tahu cara menggabungkannya menjadi "teori segalanya".[1]
Ada kemungkinan lain, meski lebih radikal - satu kemungkinan yang belum dipertimbangkan dalam literatur ilmiah. Kekosongan Boötes bisa jadi merupakan hasil dari perluasan peradaban skala Kardashev tiga. Saat gelembung kolonisasi mengembang keluar dari sistem asalnya, peradaban meredupkan setiap bintang dan memanen energi bintang (dan kemudian setiap galaksi) yang ditemuinya dengan menyelimuti dalam Bola Dyson. Ini mungkin menjelaskan mengapa Void memiliki bentuk bulat yang bagus. Mengingat bahwa kekosongan tersebut berjarak sekitar 700 juta tahun cahaya dari Bumi, dan bahwa kehidupan cerdas dapat muncul di Alam Semesta 4 miliar tahun yang lalu, peradaban kuno ini mungkin memiliki cukup waktu untuk melakukan prestasi mengagumkan dari rekayasan kosmologis.[7][9]
Penemuan
Kekosongan Boötes telah menerima banyak penelitian ilmiah. Kekosongan Boötes ditemukan oleh Robert Kirshner, Augustus Oemler Jr, Paul Schechter, dan Stephen Shectmen pada pada tahun 1981. Mereka mengamati galaksi di tiga wilayah kecil di langit di bawah ini dan melihat ada celah besar di mana tidak ada galaksi. Mereka kemudian mensurvei seluruh wilayah dan pada tahu. 1983 mereka memastikanadanya kekosongan tersebut. Dalam sebuah makalah yang diterbitkan pada tahun 1987, mereka menghasilkan peta kehampaan.[3]
Astronom lain juga mempelajari kekosongan ini dan segera melaporkan beberapa galaksi di dalamnya. J Moody, R Kirshner, G MacAlpine dan S Gregory dalam sebuah makalah pada tahun 1987 delapan galaksi yang telah ditemukan di kekosongan ini. Segera, itu menjadi populer di antara beberapa astrom untuk menemukan galaksi di kekosongan Boötes. M Strauss dan J Huchra mengumumkan penemuan tiga galaksi lagi pada tahun 1988, dan G Aldering, G Bothun, R Kirshner dan R Marzke mengumumkan penemuan 15 galaksi pada tahun 1989.[3]
Pada tahun 1993, tiga galaksi dikenal di kekosongan Boötes. Dalam makalah ini S Cruzen, D Weistrop dan C Hoopes mendaftar 27 galaksi ini. Lebih banyak galaksi terus ditemukan, hingga tahun 1997 total 60 galaksi kekosongan Boötes telah ditemukan. Ini masih angka yang sangat rendh. Wilayah normal alam semesta dengan ukuran seperti ini biasanya berisi ribuan galaksi yang terang. Sebagian besar galaksi yang ditemukan biasanya terletak di dekat tepi kekosongan.[3]