Vissi d'arte, vissi d'amore,
non feci mai male ad anima viva!
Con man furtiva
quante miserie conobbi aiutai.
Sempre con fe' sincera
la mia preghiera
ai santi tabernacoli salì.
Sempre con fe' sincera
diedi fiori agli altar.
Nell'ora del dolore
perché, perché, Signore,
perché me ne rimuneri così?
Diedi gioielli della Madonna al manto,
e diedi il canto agli astri, al ciel,
che ne ridean più belli.
Nell'ora del dolore,
perché, perché, Signor,
ah, perché me ne rimuneri così?
|
|
I lived for art, I lived for love,
I never harmed a living soul!
With a discreet hand
I relieved all misfortunes I encountered.
Always with sincere faith
my prayer
rose to the holy tabernacles.
Always with sincere faith
I decorated the altars with flowers.
In this hour of grief,
why, why, Lord,
why do you reward me thus?
I donated jewels to the Madonna's mantle,
and offered songs to the stars and to heaven,
which thus did shine with more beauty.
In this hour of grief,
why, why, Lord,
ah, why do you reward me thus?
|
Aku hidup demi seni, aku hidup demi cinta,
Tak pernah kusakiti satu pun makhluk bernyawa!
Diam-diam
kuringankan segala kesulitan orang-orang yang kutemui
Selalu dengan iman yang tulus,
doaku naik ke kemah-kemah suci.
Selalu dengan iman yang tulus,
kuhiasi altar-altar dengan bebungaan.
Pada saat-saat yang nelangsa ini,
mengapa, mengapa Tuhan,
mengapa Kau membalasku seperti ini?
Kusedekahkan permata-permata untuk mantel Bunda Maria,
dan kupersembahkan nyanyian pada bintang-bintang dan surga,
yang kemudian menjadi bersinar semakin elok
Pada saat-saat yang nelangsa ini,
mengapa, mengapa Tuhan,
ah, mengapa Kau membalasku seperti ini?
|