Vinasse adalah produk sampingan dari proses pembuatan etanol pada industri pengolahan gula.[1] Sifat fisik dan kimia vinasse ditentukan dari bahan baku awal produksi etanol.[2] Vinasse yang dihasilkan dari pengolahan etanol dengan bahan baku sirup gula tebu akan berwarna cokelat muda dengan kandungan padatan 20.000 - 40.000 mg/L, sedangkan vinasse yang berasal dari pembuatan etanol dengan bahan baku molase akan berwarna hitam kemerahan dengan kandungan padatan 50.000 - 100.000 mg/L.[2] Dalam proses pembuatan 1 liter etanol akan dihasilkan limbah (vinasse) sebanyak 13 liter.[3] Sebelum ditemukan manfaatannya, vinasse dianggap sebagai limbah karena menyebabkan gangguan lingkungan seperti pencemaran air tanah, serta baunya yang menyengat.[4] Saat ini pemanfaatan vinasse mulai dikembangkan antara lain sebagai pakan ternak, bahan produksi garamkalium, dan sebagai pupuk.[4]
Sebagai limbah vinasse tidak dapat langsung dibuang ke lingkungan karena banyaknya kandungan senyawa kimia beracun yang menyebabkan Chemical Oxygen Demand (COD) meningkat hingga lebih dari 50.000 ppm dan Biochemical Oxygen Demand (BOD) meningkat hingga lebih dari 30.000 ppm.[5] Jika tidak ditangani dengan baik limbah vinasse akan menjadi masalah yang berdampak tidak baik bagi lingkungan.[5]
Pemanfaatan
Vinasse berpotensi untuk dijadikan pupuk karena memiliki kandungan bahan organik (350 g/kg), unsur haranitrogen (30 g kg−1) dan kalium (30 g kg−1).[6][7] Beberapa kendala dalam pengolahan vinasse untuk dijadikan pupuk adalah kandungan garam yang tinggi (1,3 g cm−3) serta fosfor yang rendah (P2O5 0,12 g kg−1), namun kendala ini dapat diatasi dengan pengaplikasian vinasse digabungkan dengan limbah pertanian berbentuk padatan.[4][8][9]
Pertanian
Salah satu pemanfaatan vinasse adalah dengan mengubahnya menjadi pupuk organik cair dengan metode tertentu, hal ini dapat dilakkan karena kandungan unsur kimia adalam vinasse sebagian besar merupakan unsur organik yang berguna dan dibutuhkan bagi pertumbuhan tanaman.[10] Pada budi daya tebu, pemberian vinasse dapat menggantikan pemupukan K dan sebagian P pada tanaman.[11] Pemberian vinasse dapat meningkatkan jumlah mikroorganisme tanah dan meningkatkan kapasitas menahan air.[12] Pemberian vinasse pada pertanaman perlu memperhatikan dosis dan frekuensinya, karena pemberian vinasse sebagai pupuk organik berdampak pada pH, muatan tanah serta ketahanan terhadap erosi tanah.[13] Sementara untuk aplikasi vinasse yang pernah diterapkan pada tanaman jagung melalui pemupukan lewat daun (foliar application) meningkatkan kada unsur hara Fe, Mn, Cu, Zn, N, dan K dalam tubuh tanaman, selain itu kandungan klorofil meningkat, dan hasil per satuan lahan maupun protein per bulir mengingkat.[14]
^Arrodli, M. Zulfan (2011). "Pengaruh pemberian vinasse pada tanah pasir terhadap pertumbuhan awal empat klon tebu (Saccharum officinarum L)". Skripsi Fakultas Pertanian. Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada.
^ ab(Inggris) Mariano, A.P; S.H.R. Crivelaro; D.F. Angelis; and D.M. Bonotto (2009). "The use of vinasse as an amendment to ex-situ bioremediation of soil and ground water contaminated with diesel oil". Brazilian Archives of Biology and Technology. 52: 1043-1055.Pemeliharaan CS1: Banyak nama: authors list (link)
^(Inggris) Murillo, J.M., Cabrera, F., López, R. (1993). "Effect of beet vinasse on germination and seedling performance of ryegrass (Lolium multiflorum Lam cv. Barwoltra)". J. Sci. Food Agric. 61: 155-160.Pemeliharaan CS1: Banyak nama: authors list (link)
^(Inggris) Mart´ın-Olmedo, P., López, R., Cabrera, F., Murillo, J.M. (1996). "Residual effect of sugar beet vinasse on plant growth"(PDF). Rodr´ıguez Barruecos, C. (Ed.), Fertilizers and Environment. Sevilla, Spain: Kluwer Academic Publisher: 527-531.Pemeliharaan CS1: Banyak nama: authors list (link)
^(Inggris) Dıaz, M.J., Madejón, E., López, R., Ron-Vaz, M.D., Cabrera, F. (1996). "Chemical characterization of three composts of (sugar-beet) vinasse with other agroindustrial residues". The Science of Composting. Blackie Academic and Professional. 2: 1138-1141.Pemeliharaan CS1: Banyak nama: authors list (link)
^(Inggris) Prado, R. de Mello; G. Caione; and C.N.S. Campos (2003). "Filter cake and vinasse as fertilizers contributing to conservation agriculture". Applied and Environmentas Soil Science. 10: 1-8.Pemeliharaan CS1: Banyak nama: authors list (link)
^(Inggris) Matibiri, B (1996). "The Effects of Stillage (Vinasse) on Nine Ratoon Crops Of Nco376 Receiving Full Irrigation in The South-East Lowveld of Zimbabwe". Proc S Afr Sug TechnolAss. 70: 63-66.