Vault 7Vault 7 adalah serial dokumen milik WikiLeaks yang mulai dirilis pada tanggal 7 Maret 2017, berisi rincian aktivitas Central Intelligence Agency dalam melakukan pengawasan elektronik dan perang dunia maya. Dokumen-dokumen itu bertanggal sejak tahun 2013 sampai dengan 2016, termasuk rincian kapabilitas agen peranti lunak, di antaranya kemampuan untuk mengompromikan teelvisi pintar, peramban web (termasuk Firefox, Google Chrome, dan Microsoft Edge), dan sistem operasi dari kebanyakan ponsel pintar ( termasuk iOS milik Apple dan Android keluaran Google), begitu juga sistem operasi lainnya seperti Microsoft Windows, macOS, dan Linux.[1][2][3] RilisKumpulan dokumen awal yang dirilis berisi 7,818 laman web dengan 943 lampiran, yang diduga berasal dari Center for Cyber Intelligence, yang masih berisi halaman lebih dari yang dirilis oleh pegawai Badan Keamanan Nasional, Edward Snowden. WikiLeaks tidak memberi nama sumber, namun mengatakan bahwa berkas-berkas itu "beredar di kalangan mantan pegawai pemerintah Amerika Serikat yang menjadi peretas dan juga para kontraktor yang tanpa izin, salah satunya menyediakan untuk WikiLeaks berupa bagian dari arsip."[3] WikiLeaks menyunting nama dan informasi identitas lainnya dari dokumen sebelum dirilis,[3] sementara me ketika mencoba menjalin hubungan antar orang-orang untuk dilibatkan.melalui pengidentifikasi unik yang dihasilkan oleh WikiLeaks.[4] Dikatakan juga ini akan menunda perilisan kode sumber untuk senjata cyber, yang dilaporkan beberapa ratus juta baris panjangnya, "sampai sebuah konsensus muncul pada teknik dan politik dari program C.I.A. dan senjata tersebut harus dianalisis, dilucuti, dan dipublikasikan."[3] Pendiri WikiLeaks, Julian Assange, mengklaim ini merupakan bagian dari serial besar, katanya "Vault 7 merupakan rilis komprehensif dari berkas kegiatan spionase Amerika Serikat yang penrnah dibuat publik."[2] Pada tanggal 8 Marat 2017, intelijen dan aparat penegak hukum Amerika Serikat mengatakan kepada agen berita internasional, Reuters, bahwa mereka telah menyadari adanya pelanggaran keamanan di tubuh CIA, yang memunculkan Vault 7 sejak akhir 2016. Dua pejabat mengatakan, mereka sedang berfokus pada "para kontraktor" sebagai sumber paling mungkin yang menjadi penyebab kebocoran.[5] CIA merilis pernyataan, "Publik Amerika Serikat pasti sangat terganggu oleh pengungkapan WikiLeaks yang dirancang untuk merusak kemampuan komunitas intelijen untuk melindungi Amerika Serikat melawan teroris atau lawan lainnya. pengungkapan tersebut tidak hanya membahayakan personel AS dan operasi, tetapi juga membekali musuh kita dengan alat dan informasi yang membahayakan kita."[6] AutentifikasiKetika ditanya soal autentifikasi mereka, juru bicara CIA dan mantan Direktur National Intelligence, Michael Hayden menjawab bahwa organisasi "tidak berkomentar tentang autentifikasi atau dokumen-dokumen intelijen resmi."[3] Namun sayangnya, bicara tentang kondisi yang tidak diketahui, para pejabat, baik yang masih menjabat maupun yang sudah tidak menjabat, mengatakan bahwa dokumen-dokumen tampaknya asli, tidak bermasalah.[7] Menurut Snowden, dokumen itu "seperti autentik."[8] Robert M. Chesney, guru besar bidang hukum dari University of Texas dan Direktur Technology dan Program Kebijakan Publik dari Center for Strategic and International Studies (CSIS), membandingkan 7 dengan perangkat peretasan NSA yang terungkap tahun2016 oleh suatu kelompok yang menamakan diri The Shadow Brokers.[3][9][10][11][12] Lihat pula2
Referensi
Pranala luar
|