Vania SantosoVania Santoso (lahir 11 Januari 1992) adalah seorang pendiri dan pengusaha fesyen ramah lingkungan bernama heySTARTIC. Ia merupakan alumnus Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Airlangga. Ia berhasil masuk dalam jajaran '30 under 30' Forbes tahun 2021, majalah bisnis dan finansial internasional asal Amerika Serikat. Ia juga merupakan juara II WEPs (Women Empowerment Principles) Awards yang diselenggarakan oleh UN Women Asia-Pacific.[1][2] KarierVania merupakan seorang aktivis lingkungan. Ia memulai bisnisnya bersama kakaknya yang bernama Agnes Santoso. Pada awal tahun 2000-an, mereka berdua membuat komunitas lingkungan untuk mengedukasi masyarakat mengenai gaya hidup ramah lingkungan. Aksi tersebut Vania lakukan saat ia masih berusia 13 tahun setelah kawasan rumahnya diterjang banjir bandang cukup parah. Salah satu fokus Vania dalam komunitas tersebut adalah mengerjakan proyek manajemen sampah inovatif melalui bank sampah yang dikelola warga. Ia mengolah sampah plastik dan kertas semen menjadi barang-barang fesyen dan aksesoris rumahan, seperti tas, dompet, keranjang belanja, dan barang lainnya.[3] Melalui aktivitas tersebut, ia mengolah karung semen menjadi produk fesyen yang berhasil diterima pasar dengan baik dan mendapatkan pangsa di pasar internasional. Hingga pada 2011, produknya yang bernama heySTARTIC terpilih mewakili Indonesia dan memperoleh Penghargaan Ecopreneurship Make A Difference dari Hong Kong. Sejak saat itu, heySTARTIC menjadi perusahaan sosial yang memiliki nama dan mendapat label pelopor eco fashion di Indonesia. Saat ini, ia telah mengekspor produknya ke beberapa negara seperti Belanda, Australia, dan lainnya serta berkolaborasi dengan sejumlah jenama ternama.[3] Saat usia 19 tahun, Vania telah dianugerahi gelar Satya Lencana Wirakarya oleh Presiden Republik Indonesia. Ia juga pernah dinobatkan sebagai Duta Lingkungan Hidup Asia Pasifik. Ia seringkali menjadi delegasi Indonesia pada beberapa momentum internasional, terutama terkait Organisasi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Produk bisnisnya heySTARTIC berhasil memenangkan kompetisi Lingkungan Internasional dari Volvo dan UNEP yang diselenggarakan oleh PBB di Swedia.[3] Lebih lanjut, Vania pernah ditunjuk menjadi satu-satunya wakil Indonesia pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Perubahan Iklim pada 2019 di New York, Amerika Serikat. Ia juga menjadi salah seorang di antara 100 Young Climate Leader terpilih yang berhasil menyisihkan 7.000 pelamar dari seluruh dunia. Vania berkesempatan memaparkan tentang bagaimana dirinya mengelola sampah dan menjadikannya sebuah peluang berbisnis yang sangat menguntungkan. Ia juga mendapat kesempatan untuk mempresentasikan heySTARTIC di UN SDGs Media Zone dan Plenary Session Youth Take the Mic dan diliput oleh beberapa media seperti Voices of America, Global Covenant of Mayors for Climate & Energy, dan media internasional lain.[3] Referensi
|