Van Houten adalah salah satu jenama cokelat bubuk yang aslinya berasal dari Amsterdam, Belanda, dan merupakan inovasi pertama cokelat yang dalam bentuk bubuk yang bisa dinikmati langsung hanya dengan menambahkan air panas. Idenya ditemukan pertama kali oleh Coenraad Johannes van Houten. Namun beberapa sumber menyebutkan ayahnya, Casparus van Houten Sr., yang sebenarnya menemukan proses ini.[1]Van Houten adalah nama keluarga yang secara harfiah berarti "berasal dari daerah Houten, Belanda").
Sejarah
Pada tahun 1820-an, minuman cokelat pada awalnya tidak seperti sekarang. Cokelat pada masa lalu cenderung berkualitas buruk, berserat, asam, dan sulit larut dalam air. Hal ini tidak praktis untuk kebutuhan rumah tangga. Van Houten kemudian berusaha mencari cara agar minuman ini bisa menjadi minuman instan cukup menambahkan air panas. Akhirnya ia menemukan metode pemrosesan Belanda yang kemudian dipatenkan atas izin Raja William I dari Belanda. Dengan menambahkan garam alkali (potasium atau sodium karbonat), keasaman cokelat berkurang dan serat yang ada menjadi halus. Inovasi ini mendapat penghargaan dan pada 1850 Van Houten mulai membuka pabrik di berbagai penjuru dunia, dimulai dari Weesp, Belanda dan Krefeld, Jerman, dan lainnya[2]
Dengan produksi yang cepat dan murah, minuman cokelat dengan segera menjadi populer dan dinikmati rumah tangga.
Pengaruh kepada industri cokelat
Penemuan cokelat bubuk bukan hanya dinikmati rumah tangga. Paten van Houten berakhir pada tahun 1838, memungkinkan produsen lainnya ikut memproduksi cokelat bubuk dengan teknik pres Belanda. Teknik ini memungkinkan bubuk cokelat diproduksi dengan biaya murah. Bentuk coklat bubuk juga memungkinkan dicampur dengan gula, susu, dan mentega cokelat, yang kemudian menghasilkan cokelat batangan seperti yang kita nikmati saat ini. Namun cokelat batangan baru mulai ditemukan dan diproduksi mulai tahun 1847 oleh J. S. Fry & Sons.
Dengan turunan dari teknologi van Houten, Daniel Peter memperkenalkan cokelat susu pada 1875 dan Rodolphe Lindt mengembangkan teknik conching pada 1879.
Pengambilalihan
Jenama Van Houten berkali-kali berpindah kepemilikan. Pada tahun 1971 van Houten dikuasai oleh Leonard Monheim, Aachen Germany. Kemudian pada tahun 1986 oleh Jacobs Suchard AG. Pada 1990 oleh KJ Jacobs AG. Hingga akhirnya dibeli oleh Barry Callebaut dan disatukan dalam Barry Callebaut Group pada tahun 2000. Di Indonesia dan ASEAN juga mengalami hal serupa, dari kepemilikan pribadi sebelum 2009. Pada 2009, diambil oleh Hershey. Pada awal 2010-an diambil oleh Petra Foods yang memasarkan Ceres. Pada 2012-sekarang mengalami kisruh antara Petra Foods dan Barry Callebaut yang ingin mengambil lisensinya kembali di ASEAN sehingga di Indonesia Garudafood mengambil lisensi Van Houten pada 2015 dari Ceres.