Hari Raya Undhuh-undhuh adalah istilah umum di lingkungan Gereja Kristen Jawa dan Gereja Kristen Jawi Wetan yang merujuk kepada kegiatan kirab budaya yang diikuti oleh jemaat gereja atau masyarakat umum menuju gereja dengan mengusung hasil panenan, di diarak oleh berbagai kesenian tradisional sepanjang rute. Hari raya ini biasanya diselenggarakan setiap tahun. Hasil panenan yang diusung merupakan persembahan dari jemaat sebagai ungkapan rasa syukur atas berkat Tuhan Yang Maha Esa atas kelancaran selama menggarap sawah atau ladang. Persembahan itu selanjutnya dikumpulkan di lingkungan gereja untuk kemudian dilelang, dan hasil penjualannya diserahkan kepada majelis gereja, disimpan sebagai kas.[1]
Referensi