Undang-Undang Keamanan 1704 (bahasa Inggris: Act of Security 1704, juga disebut sebagai Undang-Undang Keamanan Kerajaan/Act for the Security of the Kingdom) adalah sebuah tanggapan dari Parlemen Skotlandia terhadap Undang-Undang Pemukiman 1701 Parlemen Inggris. Anak terakhir Ratu Anne yang bertahan hidup, William, Adipati Gloucester telah wafat pada 1700, dan kedua parlemen perlu mencari penerus Protestan. Parlemen Inggris memajukan Electress Sophia dari Hanover, cucu Raja James VI dari Skotlandia, tanpa memberitahukannya kepada Parlemen Skotlandia.
Tanggapan Parlemen Skotlandia adalah mengesahkan sebuah undang-undang pada 1703[1] yang menyatakan bahwa, pada kematian Ratu Anne tanpa anak, tiga Pihak Parlemen melantik seorang penerus Protestan dari keturunan raja Skotlandia, namun tidak dengan penerus Inggris dalam berbagai keadaan ekonomi, politik dan keagamaan yang terjadi. UU tersebut menolak Royal Assent pimpinan Kepala Komisioner Tinggi untuk Parlemen Skotlandia.
Pada tahun berikutnya yakni tahun 1704, UU tersebut disahkan setelah Parlemen Skotlandia menolak meningkatkan pajak dan menarik pasukan dari tentara Adipati Marlborough dalam Perang Suksesi Spanyol.
Parlemen Inggris membalasnya dengan Undang-Undang Orang Asing 1705,[2] yang mengancam untuk memotong perdagangan dan pergerakan bebas antar dua negara tersebut[1]
Referensi