Unanimisme (bahasa Prancis: 'Unanimisme') adalah sebuah pergerakan dalam sastra Prancis, yang dimulai oleh Jules Romains di awal tahun 1900-an, dengan buku pertamanya berjudul La Vie unanime, yang dipublikasikan tahun 1904.[1][2] Buku ini dapat dianggap berasal dari sebuah ide yang tiba-tiba muncul pada Romains di bulan Oktober 1903 mengenai 'jiwa komunal' atau 'kehidupan psikis' yang ada di sekelompok orang.[3] Ide ini didasarkan pada kesadaran kolektif, emosi kolektif, dan psikologi massa, yaitu ketika sekelompok orang melakukan atau berpikir suatu hal yang sama secara berbarengan. Unanimisme adalah sebuah konsep yang menggabungkan seni dengan konsep-konsep tersebut, yang mentransendensi kesadaran seorang individu.[4] Harry Bergholz menulis: "kalau digeneralisasikan secara kasar, tujuan unanimisme adalah seni psikologi kelompok manusia".[1] Karena penekanan pada hal-hal kolektif ini, tema-tema penulisan unanimis yang sering muncul antara lain adalah politik dan pertemanan.[5]
Karya unanimis yang paling besar adalah kumpulan novel Romain berjudul Les Hommes de bonne volonté (bahasa Inggris: Men of Good Will). Ide-ide di dalam buku ini dapat dijejak kembali ke La vie unanime. Naratifnya melompat dari satu karakter ke karakter lainnya, dan tidak mengikuti salah satu pada satu waktu. Hal ini adalah sebuah cara untuk menunjukkan sifat dan pengalaman hidup berkelompok.[1]
Penulis lain yang sering dipanggil unanimistes—kebanyakan berteman dengan Abbaye de Créteil— antara lain adalah Georges Chennevière, Henri-Martin Barzun, Alexandre Mercereau, Pierre Jean Jouve, Georges Duhamel, Luc Durtain, Charles Vildrac dan René Arcos.[4]
Referensi
Bacaan lebih lanjut