Ulenspiegel (majalah)
SejarahUlenspiegel dieditori oleh Herbert Sandberg dan Gunther Weisborn. Sandberg adalah seorang perupa yang pernah menjadi tahanan kamp konsentrasi Buchenwald. Dia juga adalah seorang komunis dan redaktur rubrik seni. Weisborn adalah seorang penulis naskah drama dan kritikus sastra yang pernah dipenjara pada masa kekuasaan Nazi atas kegiatan-kegiatan pembangkangannya. Dia adalah seorang demokrat liberal.[2] Pada Juni 1945 Emil Carlbach, seorang pemimpin Partai Komunis di Buchenwald, memperkenalkan Sandberg pada atase budaya Amerika. Sandberg ditawari lisensi penerbitan Der Tagesspiegel. Sandberg menolak dan mengajukan ide tentang sebuah majalah satir.[2] Dia terilhami oleh majalah satir Simplicissimus yang dicekal oleh Nazi.[1] Para pejabat OMGUS setuju.[2] Setelah berkonsultasi pada Johannes R. Becher, atase budaya Komunis dan Berlin dan penyelenggara Kulturbund, Sandberg menerima lisensi Amerika itu. Majalah berlisensi Amerika diharuskan memiliki dua editor demi keragaman ideologis. Sandberg mengajukan tiga nama, yakni Horst Lommer, Paul Rilla, dan Gunther Weisenborn. Peter de Mendelssohn, pejabat ICD yang berwenang atas pers Jerman di Berlin, memilih Weisenborn.[3] Edisi perdana Ulenspiegel terbit pada Desember 1945.[2] Kantor redaksi Ulenspiegel menjadi titik temu para intelektual anti-Nazi dari segala penjuru Berlin—kalangan Komunis, Sosialis Demokrat, dan Liberal. Di sana mereka berkumpul untuk membahas politik, sejarah, dan budaya, dan membincangkan masa depan Jerman. Di sana pula atase budaya pemerintahan pendudukan berbaur dengan orang-orang ternama Jerman, seperti Erwin Redslob, Karl Linfert, Alfred Doblin, Hermann Henselmann, Karl Hofer, Oskar Nerlinger, Heinrich Ehmsen, dan Max Pechstein.[4] Ulenspiegel memuat reproduksi karya para seniman modern ternama yang sebelumnya dicekal pada masa pemerintahan Nazi, seperti Marc Chagall, George Grosz, Kathe Kollwitz, Pablo Picasso, dan Karl Hofer.[5] Selain itu, pada dua tahun pertamanya majalah itu banyak memuat gambar bertema Nazisme dan sistem kamp tahanan. Gambar-gambar itu secara eksplisit menunjukkan sikap anti-Nazi, misalnya, dengan menggambarkan kejahatan-kejahatan para pemimpin Nazi dan pembangkangan warga Jerman.[2] Pada akhir 1947 konten visual Ulenspiegel beralih fokus pada ketegangan antara Amerika Serikat dan Uni Soviet yang mencerminkan keadaan di Berlin. Jerman acapkali digambarkan sebagai pion tidak berdaya di tengah persaingan antara raksasa AS dan Soviet yang berjuang menguasainya dan dunia.[6] Dalam hal ini, Ulenspiegel menciptakan tokoh ikonik bernama Michel yang dimaksudkan untuk menggambarkan orang Jerman pada umumnya. Michel digambarkan terluka, bisu, dan kebingungan.[7] Ulenspiegel mempertanyakan peran Amerika yang mengaku sebagai pembebas sejati dari Nazi dan berpendapat bahwa denazifikasi adalah upaya setengah hati.[6] Setelah meresmikan Operasi Talk Back, OMGUS memangkas jatah kertas Ulenspiegel agar majalah itu mengubah kebijakan redaksinya: “Telah diumumkan perintah untuk mengurangi setengah jatah kertas yang dialokasikan pada majalah Ulenspiegel sebagai langkah awal untuk memicu perubahan orientasi editorial terbitan ini atau menggantinya dengan medium yang lebih efektif.”[6] Pada Juni 1948 Weisenborn mengundurkan diri dari Ulenspiegel dan pindah ke Hamburg, tempat dia menjadi direktur Hamburger Kammerspiele. Setelah kepergian Wisenborn, Ulenspiegel menjadi pelantar propaganda Soviet.[8] Pada Februari 1949 Sandberg memindahkan kantor Ulenspiegel ke Berlin Timur atas lisensi Soviet.[6] Pada Agustus 1950 lisensi Sandberg dicabut pemerintah Jerman Timur.[9] Referensi
|