Kapasitas kranium adalah ukuran volume dari bagian dalam kranium (juga dikenal dengan tengkorak) pada vertebrata yang memiliki kranium dan otak.
Satuan ukuran yang umumnya sering digunakan adalah sentimeter kubik atau cm2.
Volume dari kranium digunakan sebagai indikasi kasar dari ukuran otak, dan hal ini dipakai sebagai indikasi kasar dari potensi inteligensi organisme.
Bagaimanapun juga, kapasitas kranium yang besar tidak selalu mengindikasikan lebih pintarnya suatu organisme, karena kapasitas yang besar diperlukan untuk mengontrol tubuh yang besar, atau pada kasus lain merupakan sebuah fitur adaptasi bagi kehidupan di lingkungan yang dingin.[butuh rujukan].
Fungsi neurologis lebih ditentukan dengan pengaturan otak daripada volumenya.
Variabilitas pada individu juga penting dalam mengukur kapasitas kranium, sebagai contohnya rata-rata kapasitas kranium pada perempuan Neanderthal adalah 1300 cm3 dan 1600 bagi pria (Stanford, 2009, 301).
Untuk menggunakan kapasitas kranium sebagai indikasi objektif untuk ukuran otak, encephalization quotient (EQ) dikembangkan pada tahun 1973 oleh Harry Jerison.
EQ membandingkan ukuran otak dari spesimen dengan ukuran otak yang diharapkan pada hewan dengan berat yang sama (Campbell et al., 2006, 346).
Dengan cara ini penilaian yang lebih objektif bisa dilakukan pada kapasitas kranium dari suatu individu hewan.
Contoh-contoh kapasitas kranium:
Contoh-contoh pada hominid purba:
Kumpulan ilmiah dari endocast otak dan pengukuran kapasitas kranium telah disusun oleh Holloway et al. dan tersedia secara publik,
[2]
tapi belum direfleksikan pada tabel di atas.
Lihat juga
Referensi
- ^ Bromage TG, McMahon JM, Thackeray JF; et al. (2008). "Craniofacial architectural constraints and their importance for reconstructing the early Homo skull KNM-ER 1470". The Journal of Clinical Pediatric Dentistry. 33 (1): 43–54. PMID 19093651.
- ^
Holloway, Ralph L., Yuan, M. S., and Broadfield, D.C. (2004).
The Human Fossil Record: Brain Endocasts: The Paleoneurological Evidence.
New York. John Wiley & Sons Publishers (http://www.columbia.edu/~rlh2/PartII.pdf dan http://www.columbia.edu/~rlh2/available_pdfs.html untuk referensi lebih lanjut).
- Stanford, C., Allen, J.S., Anton, S.C., Lovell, N.C. (2009). Biological Anthropology: the Natural History of Humankind. Toronto: Pearson Canada.
- Campbell, G.C., Loy, J.D., Cruz-Uribe, K. (2006). Humankind Emerging: Ninth Edition. Boston: Pearson.