USS Zumwalt (DDG-1000) adalah kapal perusak berpeluru kendali milik Angkatan Laut Amerika Serikat. Kapal ini adalah kapal pertama dari kelasnya, dan merupakan kapal pertama yang diberi nama demikian.[8][9] USS Zumwalt memiliki kemampuan siluman (stealth), sehingga memiliki citra radar seperti sebuah perahu nelayan, meskipun berukuran besar.[10] Pada tanggal 7 Desember 2015, Zumwalt memulai uji coba di laut untuk bergabung dengan Armada Pasifik.[11] Zumwalt pun direncanakan akan ditugaskan di Baltimore pada tanggal 15 Oktober 2016.[12]
Etimologi
Nama Zumwalt diberikan untuk menghormati Elmo Russell Zumwalt, Jr., yang merupakan seorang perwira angkatan laut Amerika dan merupakan orang termuda yang pernah menjabat sebagai Kepala Operasi angkatan Laut.[8] Sebagai laksamana dan kemudian sebagai Kepala Operasi angkatan Laut ke-19, Zumwalt memainkan peran penting dalam sejarah militer AS, terutama selama Perang Vietnam.[8] Sebagai veteran perang yang memiliki banyak bintang jasa, Zumwalt mereformasi kebijakan personel Angkatan laut AS dalam upaya untuk meningkatkan kualitas kehidupan anggotanya dan mengurangi isu rasial.[8] Setelah pensiun dari 32 tahun kariernya di angkatan laut, ia sempat mencalonkan diri untuk menjadi anggota Senat Amerika Serikat, namun tidak berhasil.[8]
Sejarah
Banyak fitur dari kapal ini yang awalnya dikembangkan di bawah program DD21 ("Kapal Perusak Abad ke-21"). Pada tahun 2001, Kongres memotong program DD21 menjadi setengahnya sebagai bagian dari program SC21. Untuk menyelamatkan program ini, program ini diakusisi dan berganti nama sebagai DD(X) dan dikerjakan ulang dengan seksama. Awal pendanaan untuk DDG-1000 termasuk dalam National Defense Authorization Act pada tahun 2007.[9]
Kontrak untuk pengerjaan Zumwalt senilai $1,4 miliar diberikan kepada Bath Iron Works di Bath, Maine.[10] Produksi penuh dimulai pada 11 februari 2009.[11]
Pada bulan Juli 2008, sesuai jadwal konstruksi, seharusnya General Dynamics menyerahkan kapal tersebut pada bulan April 2013, dengan Maret 2015 sebagai target untuk Zumwalt memulai awal operasi kapabilitasnya.[12] Namun realisasinya meleset ke tahun 2014.
Bagian pertama dari Zumwalt terpasang di Bath Iron Works pada 17 November 2011.[13] Pada titik ini, pabrikasi kapal itu sudah mencapai lebih dari 60% selesai.[13] Upacara penamaan kapal direncanakan akan digelar pada tanggal 19 Oktober 2013,[14] tetapi kemudian dibatalkan karena ada suatu hal.[15]
Akhirnya kapal itu diluncurkan dari galangan kapal di Bath, Maine, pada 29 Oktober 2013.[16][17]
Pada bulan Januari 2014 Zumwalt mulai mempersiapkan diri untuk percobaan dalam kondisi keras, untuk melihat bagaimana kapal dan instrumentasi bereaksi terhadap angin kencang, badai laut, dan kondisi cuaca yang buruk. Konfigurasi lambung yang inverted bow dan tumblehome berhasil mengurangi penampakan citra di layar radar. Tes juga melibatkan gerakan percepatan lateral dan vertikal serta pitch dan roll. Kemudian tes pengisian bahan bakar, tes pusat data, daya dorong mesin, evaluasi radar X-band, dan aktivasi sistem misi untuk finalisasi integrasi sistem elektroniknya. Semua test ini dilaksanakan dengan target penyerahan ke Angkatan Laut AS pada akhir 2014 dan kapabilitas operasi awal pada tahun 2016.[18]
Kapten James A. Kirk ditunjuk sebagai komandan pertama Zumwalt.[19] Kirk menarik beberapa perhatian media ketika ia pertama kali ditunjuk sebagai kapten, karena kesamaan namanya dengan karakter serial televisi Star Trek, James T. Kirk, yang diperankan oleh William Shatner. Shatner kemudian menulis surat dukungan untuk kru Zumwalt pada April 2014.'[20]
Pada 7 Desember 2015, Zumwalt meninggalkan galangan kapal Bath Iron Works untuk uji coba di laut agar Angkatan Laut dan para kontraktornya dapat mengoperasikan kapal tersebut di bawah kondisi yang keras untuk menentukan apakah Zumwalt siap bergabung dengan armada sebagai kapal perang aktif.
Pada saat uji coba di laut itu, Zumwalt sempat menjawab panggilan bantuan kepada US Coast Guard untuk menolong seorang kapten kapal nelayan yang mengalami darurat medik di tengah laut.
Angkatan Laut Amerika secara resmi menerima penyerahan Zumwalt pada tanggal 20 Mei 2016.
Peran
Kapal kelas Zumwalt didesain untuk menangani berbagai misi. Tidak seperti kapal perusak sebelumnya yang didesain terutama untuk perang di laut dalam, kelas Zumwalt didesain untuk mendukung serangan darat disamping kemampuan perang anti udara, anti permukaan dan bawah laut yang mumpuni. Komponen penting dari persenjataan Zumwalt adalah Long Range Land Attack Projectile (LRLAP), proyektil yang memiliki daya jelajah sejauh 190 km ke daratan dari tembakan sebuah meriam.[21]
This article includes information collected from the Naval Vessel Register, which, as a U.S. government publication, is in the public domain. The entry can be found hereDiarsipkan 2016-10-12 di Wayback Machine..