Tunic adalah sebuah permainan permainan laga-petualangan yang dikembangkan oleh pengembang indie Kanada Andrew Shouldice dan diterbitkan oleh Finji. Permainan tersebut dirilis pada Maret 2022 untuk Microsoft Windows dan macOS, dan Xbox Series X/S, dan Xbox One sebagai permainan ekslusif berjangka waktu untuk konsol.
Alur permainan
Tunic dimainkan dengan sudut pandang isometrik, memungkinkan pemain untuk menggerakan karakter mereka, yaitu seekor rubah antrofomorfik, dalam dunia permainan, berinteraksi dengan berbagai objek dan melawan musuh; jika diperlukan pemain dapat berganti ke tampilan top-down dalam pertempuran. Permainan ini secara struktur mirip dengan The Legend of Zelda, dimana perkembangan permainan dibatasi ke area tertentu dari dunia permainan sampai pemain mengambil sebuah senjata atau kemampuan baru untuk digunakan sang rubah, menambahkan elemen dari seri Souls.[1] Metode dan tujuan permainan ini agak tidak jelas; dialog yang ditujukan ke pemain biasanya dalam bahasa yang tidak dapat ditafsirkan meskipun beberapa huruf atau kata bis dibaca dalam bahasa pemain yang dapat menunjukkan solusi puzzle, dan beberapa barang yang dapat ditemukan pemain adalah halaman yang membentuk buku manual permainan.[2]
Pengembangan
Tunic (awalnya bernama Secret Legend) dikembangkan oleh satu orang saja, Andrew Shouldice. Shouldice sebelumnya menjadi pengembang Silverback Productions selama kurang lebih enam tahun. Pada 2015, setelah berpartisipasi dalam beberapa acara Ludum Dare, ia bertanya-tanya apa yang ia dapat buat jika ia fokus sepenuhnya terhadap permainan yang ia kembangkan ketimbang hanya saat akhir pekan. Ia mempertingbangkan karirnya Silverback dan memutuskan keluar dari studio tersebut.[3]
Shouldice menyatakan permainan ini terinspirasi dari "permainan triangle-seeking klasik tertentu", merujuk pada seri The Legend of Zelda.[3] Dalam permainan, pemain menemukan halaman-halaman instruksi manual, dimana penggambarannya terinspirasi dari buku-buku instruksi permainan-permainan Nintendo Entertainment System yaitu The Legend of Zelda dan Zelda II: The Adventure of Link.[4] Seiring ia mengerjakan permainan ini, ia mulai tertarik pada Finji, yaitu label penerbit Adam Saltsman. Finji menawarkan untuk menerbitkan dan membantu membesut permainan ini, berdasarkan pengalaman yang mereka dapat dari menyiapkan Moss untuk rilis PlayStation VR.[2] Lagu permainan dikarang oleh Lifeformed, yang sebelumnya membuat lagu untuk permainan 2012 Dustforce.[5]
Di acara PC Gaming Show Electronic Entertainment Expo 2017, permainan ini, yang sebelumnya bernama Secret Legend, diberi nama Tunic, bersama dengan kolaborasi dengan Shouldice dan Finji untuk merilisnya.[6] Permainan ini masuk ke dalam presentasi Microsoftdi E3 2018, dimana Tunic diumumkan sebagai rilis ekslusif konsol untuk Xbox One, bersama rilisnya yang direncanakan untuk Microsoft Windows.[2][7]
Tunic diluncurkan pada 16 Maret, 2022. Selain Windows, mac OS dan Xbox, permainan ini juga dirilis untuk Xbox Game Pass di hari yang sama.[8]
Tanggapan
Tunic menerima ulasan yang "umumnya baik" menurut agregator pengulas Metacritic.[21][22][23]
Destructoid memuji "perayaan dari praktek desain yang sudah lama dilupakan" dari Tunic, yang mengarah pada rasa eksplorasi yang mirip seperti permainan-permainan klasik di masa lalu.[1] IGN memuji estetika, manual instruksi, jenis-jenis musuh, pertempuran dengan raja, dan dunia permainan ini, namun menggambarkan narasinya sebagai menarik, tapi tidak memuaskan.[16] Game Informer memuji banyaknya aksesibilitas dan opsi pertempuran yang ada, dan juga tantangan, puzzle dan perhatian terhadap detail yang ada dalam Tunic, menulis bahwa permainan ini "didesain dengan sangat baik" sampai-sampai "ketidakjelasan yang membuatnya memuaskan dapat menuju terhadap kekecewaan".[14] Eurogamer memberi permainan ini penilaian 'Esensial': "Zelda dan Souls yang digabungkan - bukan hanya ikonografinya atau hanya bos nya. Melainkan, Tunic adalah kemengertian yang dicapai lewat memainkan keduanya dan kenapa mereka seperti itu - bagaimana mereka, sebagaimana mungkin dikatakan seorang pesulap - membuat efek-efek tertentu."[24] GameSpot dan Shacknews menyebut gaya visual, dunia, keterbatasan bahasa, instruksi manual dan desain musuh sebagai sisi positif dari permainan ini, namun mempermasalahkan puzzle yang berlebihan, masalah AI musuh yang kecil, dan jelajah cepat yang terbatas.[15][17]
Referensi
- ^ a b "Review: Tunic". Destructoid (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2022-04-19.
- ^ a b c Smith, Mat (11 Juni, 2018). "'Tunic' is more than just a 'Zelda' clone with a cute fox". Engadget. Diakses tanggal 19 Maret 2022.
- ^ a b Priestman, Chris (5 Maret, 2015). "Why Secret Legend's Developer Left His Job To Work On The Game". Siliconera. Diakses tanggal 20 April, 2022.
- ^ Castle, Katherine (24 Maret 2022). "Tunic's instruction manual and the Zelda art that inspired it". Rock Paper Shotgun. Diakses tanggal March 25, 2022.
- ^ Clayton, Natalie (August 29, 2020). "Elusive fox adventure Tunic is playable this weekend". Rock Paper Shotgun. Diakses tanggal 16 Maret 2022.
- ^ Reynolds, Matthew (June 12, 2017). "Isometric fox adventure Secret Legend is now Tunic". Eurogamer. Diakses tanggal June 11, 2018.
- ^ Finji (January 29, 2019). "TUNIC is an Xbox One Console Launch exclusive - they did not buy our studio". @FinjiCo (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal January 15, 2020.
- ^ "Tunic gets surprise Xbox Game Pass release on launch day". Polygon. 16 March 2022.
- ^ "Tunic for PC Reviews". Metacritic. Diakses tanggal 16 Maret 2022.
- ^ "Tunic for Xbox One Reviews". Metacritic. Diakses tanggal 16 Maret 2022.
- ^ "Tunic for Xbox Series X Reviews". Metacritic. Diakses tanggal 16 Maret 2022.
- ^ Handley, Zoe (16 Maret 2022). "Review: Tunic". Destructoid. Diakses tanggal 16 Maret 2022.
- ^ Ellis, Bradley (16 Maret 2022). "Review: Tunic". Easy Allies. Diakses tanggal 16 Maret 2022.
- ^ a b Grodt, Jill (16 Maret 2022). "Tunic Review - A Dyed-In-The-Wool Treasure". Game Informer. Diakses tanggal 16 Maret 2022.
- ^ a b Wakeling, Richard (16 Maret 2022). "Tunic Review - Fox Die". GameSpot. Diakses tanggal 16 Maret 2022.
- ^ a b Mccaffrey, Ryan (2022-03-16). "Tunic Review". IGN Southeast Asia (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2022-04-20.
- ^ a b Mejia, Ozzie (16 Maret 2022). "Tunic review: A fox in Dark Souls clothing". Shacknews. Diakses tanggal 16 Maret 2022.
- ^ MacDonald, Keza (March 17, 2022). "Tunic review – recaptures the lost magic and mystery of video games". The Guardian. Diakses tanggal March 17, 2022.
- ^ Peppiatt, Dom (16 Maret 2022). "Tunic review: A perfect 'palate cleanser' game in a year of huge releases". VG247. Diakses tanggal 16 Maret 2022.
- ^ Wise, Josh (24 Maret 2022). "Tunic review". VideoGamer.com. Diakses tanggal 16 Maret 2022.
- ^ "Tunic for PC Reviews". Metacritic (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2022-04-19.
- ^ "Tunic for Xbox One Reviews". Metacritic (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2022-04-19.
- ^ "Tunic for Xbox Series X Reviews". Metacritic (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2022-04-19.
- ^ Donlan, Christian (2022-03-16). "Tunic review - it's a marvel". Eurogamer.net (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2022-04-21.
Pranala luar