Transmigrasi di Hindia Belanda berlangsung sejak tahun 1905 hingga tahun 1941. Tujuan utamanya untuk mengurangi jumlah penduduk di Pulau Jawa sekaligus menambah tenaga kerja di wilayah Hindia Belanda di luar Pulau Jawa.[1]
Program pertama
Pada tahun 1905, Pemerintah Hindia Belanda mengadakan program transmigrasi untuk pertama kalinya. Sebanyak 155 kepala keluarga dari daerah Bagelen di Jawa Tengah dipindahkan ke Gedong Tataan, Lampung. Program trasnmigrasi ini disebut sebagai kolonisasi.[2]
Referensi
- ^ Yulmardi (2019). Transmigrasi di Provinsi Jambi: Kesejahteraan dan Sebaran Permukiman Generasi Kedua Transmigran (PDF). Banyumas: Penerbit CV. Pena Persada. hlm. 1. ISBN 978-623-7699-02-6.
- ^ Osira, Y., dkk. (2019). Osira, Y., dan Umar, J., ed. Membangun Desa melalui Sinergitas Budaya. Pusat Data dan Informasi, Badan Penelitian dan Pengembangan, Pendidikan dan Latihan, dan Informasi (BALILATFO) Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Republik Indonesia & Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Bengkulu. hlm. 2. ISBN 978-623-7773-62-7.