Poin utama dari traktat tersebut memungkinkan Britania untuk melakukan perdagangan di Yadong, Gyantse, dan Gartok sementara Tibet harus membayar ganti rugi yang besar senilai 7.500.000 rupee, yang kemudian dikurangi dua pertiga, dengan Lembah Chumbi diserahkan kepada Britania hingga pembayaran diterima. Ketentuan lebih lanjut mengakui perbatasan Sikkim-Tibet dan mencegah Tibet memiliki hubungan dengan kekuatan asing lainnya, dengan demikian yang secara efektif mengubah Tibet menjadi protektorat Britania.[1]
Besarnya nilai ganti rugi merupakan faktor tersulit untuk diterima oleh para juru runding Tibet. Menteri Luar Negeri untuk India Britania, St John Brodrick, sebenarnya telah menyatakan perlunya nilai ganti rugi tersebut agar "tidak lebih daripada kemampuan pemerintah Tibet untuk membayar" dan memberi Younghusband kebebasan bertindak untuk "dibimbing oleh keadaan dalam masalah ini." Younghusband menaikkan ganti rugi yang diminta dari 5.900.000 menjadi 7.500.000 rupee, dan selanjutnya menuntut hak untuk sebuah agen perdagangan Britania, yang berpusat di Gyantse, untuk mengunjungi Lhasa "untuk konsultasi". Kelihatannya dia masih mengikuti agenda geo-politik Lord Curzon untuk memperluas pengaruh Britania di Tibet dengan mengamankan Lembah Chumbi untuk Britania dan menolaknya bagi pemerintah Rusia sebagai bagian dari Permainan Besar. Younghusband ingin pembayarannya dilakukan dengan angsuran tahunan; yang akan memakan waktu sekitar 75 tahun bagi pemerintah Tibet untuk melunasi utang mereka, dan karena pendudukan Britania di Lembah Chumbi merupakan jaminan sampai pembayaran selesai, lembah itu akan tetap berada dalam tangan Britania.[2] Younghusband menulis surat kepada istrinya segera setelah penandatanganan traktat tersebut; "Saya sudah mendapatkan Chumbi selama 75 tahun. Saya telah mendepak Rusia selamanya".[3] Regen tersebut berkomentar bahwa "Ketika seseorang mengetahui kalajengking [yang berarti Tiongkok] kodok [yang berarti Britania] itu hebat".