Topologi bintang merupakan bentuk topologi jaringan yang berupa konvergensi dari node tengah ke setiap node atau pengguna. Topologi jaringan bintang termasuk topologi jaringan dengan biaya menengah.[1][butuh sumber yang lebih baik]
Topologi bintang atau yang sering disebut topologi star menggunakan hub/switch sebagai node tengah untuk saling terhubung satu sama lain dari client server menuju ke server atau sebaliknya.
Sesuai namanya, bentuk jaringan ini menyerupai bintang. Di mana server akan langsung melayani para clientnya satu per satu. Dengan begitu antar sesama client tidak saling mempengaruhi. Kelebihannya tentu saja jika salah satu client mati, cliet yang lain tidak akan dipengaruhi.[2]
Kelebihan
Kerusakan pada satu saluran hanya akan memengaruhi jaringan pada saluran tersebut dan station yang terpaut.
Tingkat keamanan termasuk tinggi.
Jarang sekali mengalami masalah lalu lintas jaringan.
Tahan terhadap lalu lintas jaringan yang sibuk.
Penambahan dan pengurangan station dapat dilakukan dengan mudah.
Akses Kontrol terpusat.
Kemudahan deteksi dan isolasi kesalahan/kerusakan pengelolaan jaringan.
Paling fleksibel.
Kekurangan
Jika node tengah mengalami kerusakan, maka seluruh rangkaian akan berhenti.
Membutuhkan banyak kabel karena setiap komputer harus disambungkan ke central point.
HUB/SWITCH jadi elemen kritis karena kontrol terpusat.
Peran hub sangat sensitif sehingga ketika terdapat masalah dengan hub maka jaringan tersebut akan down.
Jaringan tergantung pada terminal pusat.
Jika menggunakan HUB dan lalu lintas data padat dapat menyebabkan jaringan lambat.