Tom Clancy's Splinter Cell: Blacklist adalah permainan video bertema aksi seri ketujuh Splinter Cell yang dirilis pada tahun 2013. Permainan ini dapat dipasang pada komputer dan konsol permainan dengan spesifikasi tertentu.[4] Permainan ini dikembangkan oleh studio Ubisoft Toronto dan Ubisoft Shanghai, anak cabang Ubisoft.[2]
Pengembangan
Ubisoft Toronto didirikan pada 6 Juli 2009, anak perusahaan Ubisoft kedua di Kanada setelah Ubisof Montreal.[5] Studio ini berfokus pada pengembangan gim seri Splinter Cell di bawah pimpinan Jade Raymond.[6] Ubisoft Toronto adalah pengembang utama gim ini, dengan bantuan dari Ubisoft Montreal. Ubisoft Shanghai mengembangkan mode jamak pada gim. Studio Toronto berfokus pada versi Windows, PlayStation 3, dan Xbox 360 permainan sementara versi Wii U dikembangkan oleh Ubisoft Shanghai.[2]
Pengembangan seri ketujuh ini banyak belajar dari gim seri sebelumnya. Pada tahun 2010, keluaran seri kelima, Conviction, dirilis. Meskipun secara umum mendapat ulasan positif, gim tersebut dikritik oleh penggemar seri karena kekurangan beberapa fitur. Ubisoft mengirim kuesioner melalui Uplay ke ribuan pemain untuk mengumpulkan umpan balik tentang fitur-fitur Conviction.[7] Tim menambahkan alur cerita yang lebih kuat dan kedalaman karakter yang lebih di seri berikutnya dengan menambahkan karakter baru sebagai jawaban atas umpan balik pemain yang menganggap jalan cerita gim lemah dan pendek.[8]
Selama pengembangan gim, banyak hal yang dipertimbangkan oleh pengembang. Di antaranya adalah bagaimana memuaskan pemain, menghasilkan jalan cerita yang menarik, dan membuat gim dipahami cara permainannya. Tim pengembang gim mengadakan penelitian terhadap pemain selama bertahun-tahun yang untuk dapat menciptakan tantangan yang memuaskan pemain.[9]
Penyiksaan interaktif seperti pada Conviction dihapus pada seri ini. Banyak pemain menganggap visualisasi tersebut terlalu brutal dan jelas. Awalnya, di Tom Clancy's Splinter Cell: Blacklist direncanakan bahwa pemain dapat memilih apakah akan membunuh atau melumpuhkan target setelah interogasi. Sistemnya tidak rumit, dan diharapkan para pemain akan memilih berdasarkan insting.[10] Namun, dalam demo permainan, terdapat penyiksaan interaktif dengan pemain dapat memutuskan seberapa dalam pisau menembus bahu seseorang. Setelah penerimaan negatif dari pemain, Ubisoft menghapus adegan tersebut dari gimnya.[11]
Sinopsis
Karakter
Samuel Fisher alias "Sam" adalah veteran Black Ops & Cover Ops, mantan Navy Seal yang ahli dalam perang perkotaan, spionase, infiltrasi, persenjataan, dan ahli dalam kamuflase. Karena keahliannya, dia adalah rekrutan pertama untuk NSA, Third Echelon, alias "Splinter Cell". Pemain kedua adalah Irving Lambert, Direktur Operasi untuk Third Echelon dan pengawas Sam. Dia adalah penghubung agen Splinter Cell dengan tim khusus yang memantau mereka dan memberi mereka informasi penting. Musuh utama adalah Kombayn Nikoladze, presiden Georgia yang ingin menghancurkan Amerika Serikat. Dia memulai perang siber di Amerika, sebelum bersembunyi di bawah tanah dan akhirnya dibunuh oleh Samuel Fisher.[12] Karakter lainnya adalah Sarah, Victor Coste, Anna Grim Grmsdtti dan presiden Amerika Caldwell.[13]
Lokasi
Sam melakukan misinya di Georgia, Burma, dan Amerika.[12]
Jalan Cerita
Dua tahun setelah bubarnya Third Echelon, Sam Fisher bekerja sebagai kontraktor untuk Paladin 9 Security - sebuah perusahaan militer swasta yang dipimpin oleh Victor Coste (teman seperjuangan Sam Fisher sewaktu masih di Navy Seals). saat ditugaskan di Basis angkatan Udara AS di Guam. teroris menyerang tempat tersebut, membunuh komandan markas dan menghabisi pasukan yang berada disana, dalam serangan tersebut, Coste terluka parah sehingga harus dirawat, sebuah kelompok teroris bernama "Engineers" mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut, mereka mengumumkan akan melancarkan serangan "Blacklist" terhadap Amerika Serikat sampai mereka menarik mundur pasukan mereka yang berbasis di luar negeri. presiden AS, Patricia Caldwell menugaskan Sam dan kolega nya, ahli teknologi Charlie Cole, agen CIA Isaac Briggs, dan analis teknis Anna Grímsdóttir - kedalam Fourth Echelon, sebuah unit anti terror sangat rahasia yang beroperasi di pesawat kargo militer khusus bernama "Paladin"
Fourth Echelon melacak asal senjata yang digunakan dalam serangan di Guam yang ternyata berasal dari pedagang senjata bernama Andri Kobin (antagonis pendukung di seri sebelumnya), melalui dirinya, Fourth Echelon melacak pelanggannya yang berasal dari Iraq, dimana Sam mengetahui bahwa pemimpin Engineers adalah Majid Sadiq, seorang mantan agen MI6. Mendapati bahwa serangan Blacklist selanjutnya adalah di Chicago, Sam menyusup ke TKP dan pencegah dilepasnya senjata biologis kedalam suplay air kota Chicago, Fourth Echelon melacak suplier perlengkapan dalam serangan tersebut ke pemasok Tentara Bayaran yang berafilasi dengan Iran bernama Reza Nouri, yang berhasil diselamatkan oleh Sam dari Paraguay sebelum dibunuh oleh tim dari pasukan Quds (pasukan khusus Iran) . Nouri secara sukarela menyuplai informasi kepada Fourth Echelon yang menunjukkan kalau Engineers mungkin berafilasi dengan pemerintah Iran. Namun, saat menyusup ke markas pasukan Quds di Teheran, Sam menemukan bahwa Engineers sengaja menanam bukti palsu yang mengarah kepada Iran, agar membuat hubungan A.S - Iran memanas.
Setelah menghentikan serangan lain di Philadelphia, Engineers pun mempercepat serangan mereka menjadi 1x24 jam, Sam dan Briggs diturunkan ke penjara teluk Guantanamo dimana Fourth Echelon mengetahui bahwa Nouri sebenarnya memberi informasi palsu kepada CIA untuk memfitnah Iran, interogasi terhadap Nouri menunjukkan bahwa Sadiq ingin mengalihkan perhatian pemerintah AS terhadap serangan di kilang minyak pantai teluk yang akan segera terjadi.
Sekembalinya ke Paladin, Sam terpaksa mengambil posisi bertahan saat Sadiq mengirim sekelompok orang bersenjata untuk menyerang Fourth Echelon, agar serangan Engineers ke kilang minyak Sabine Pass berjalan mulus, setelah berhasil mempertahankan Paladin dan memadamkan api di kilang minyak, Sam mengetahui bahwa serangan Blacklist ditujukan untuk memaksa pemerintah AS untuk memberlakukan status continuity of government (COG / kelanjutan pemerintahan) - tujuan utama Sadiq adalah untuk mencuri data pemerintah dengan mengatur agar petinggi negara dipindahkan ke bunker dibawah Bandara Internasional Denver, dengan COG sebagai "penyebab awal".
meski presiden Caldwell telah melarang Fourth Echelon agar tidak masuk ke wilayah udara Denver. Mereka tetap nekat untuk menuju kesana dan menyusup ke Bunker saat Bunker tersebut berhasil dikuasai Engineers, pasukan Engineers berhasil menawan para pegawai pemerintah termasuk menteri pertahanan AS, sebelum Menhan menuruti permintaan Sadiq untuk mentransfer file rahasia pemerintah, Briggs membunuhnya, namun dia ikut disandera oleh Sadiq dan dijadikan tameng hidup, Sam, menyamar sebagai personel bunker, membantu penembak jitu Delta Force menghabisi para agen Engineers dan membebaskan sandera, sebelum dapat menghajar Sadiq saat dia mencoba kabur kedalam Paladin, Sadiq menyebut bahwa dia sudah menang sejak awal, dengan menyatakan bahwa jika dia di eksekusi, negara-negara pendukung Engineers akan menyatakan perang terhadap AS, namun jika dia diadili. rahasia negara AS akan dibocorkan, Sam memilih untuk menahanya sementara Caldwell merahasiakan penangkapan Sadiq dan menyebut bahwa dia tewas, dalam adegan post-credit, saat Fourth Echelon melanjutkan operasinya, Coste yang sudah pulih bertemu dengan Sam, saat mereka bersiap untuk mengintrogasi Sadiq
Cara Memainkan (gameplay)
Pemain berperan sebagai Sam Fisher. Pemain menggunakan pistol, senapan, granat, dan senjata lain untuk membunuh musuh sambil terlibat dalam berbagai misi spionase. Pemain juga dapat menggunakan serangan sembunyi-sembunyi untuk mengalahkan musuh dari jarak dekat seperti menggorok leher dari belakang dan mematahkan leher. Pemadam kebakaran disertai dengan tembakan realistis, ledakan besar, dan efek percikan darah. Selama permainan, beberapa misi mengharuskan pemain untuk menyusup ke berbagai fasilitas, termasuk perkebunan opium. Dialog dalam permainan banyak merujuk pada narkoba dan kata-kata umpatan terdengar di sepanjang gim.[14]
Instalasi
Tom Clancy's Splinter Cell: Blacklist dapat dipasang pada perangkat PlayStation3, Wii U, Xbox 360, dan komputer pribadi.
Komputer pribadi tempat pemasangan gim harus memenuhi beberapa spesifikasi. Koneksi internet minimum jalur lebar, kapasitas cakram keras 25 GBHD, sistem operasiWindows XP/Vista/8. Lalu, prosesor setidaknya 2.53 GHz Intel® Core™2 Duo E6400 atau 2.8 GHz AMD Athlon 64 X2 5600. Kapasitas RAM setidaknya 2 GB dan kartu grafis 512 MB DirectX 10 yang cocok dengan Shader Model 4.0. Untuk pemasangan yang lebih bagus, direkomendasikan komputer memiliki spesifikasi lebih tinggi dari minimum.[4]
Penjualan
Pada 16 Oktober 2013, Ubisoft mengumumkan bahwa Blacklist telah gagal memenuhi harapan penjualan sebesar lima juta kopi.[15][16] Per 13 November 2013, game tersebut baru terjual dua juta kopi di seluruh dunia.[17]