Tofi |
---|
|
Sebuah tofi di siku orang dengan gout kronis |
|
Tofi (bahasa Latin: thopus atau thopi dalam bentuk jamak, yang bermakna "batu") adalah deposit kristal asam urat, dalam bentuk kristal monosodium urat, yang diderita orang yang mengalami hiperurikemia (kandungan asam urat yang tinggi di dalam darah) dalam waktu yang panjang[1]. Tofi adalah tanda-tanda dari penyakit gout. Kebanyakan penderita tofi sebelumnya sudah mengalami serangan artritis akut, yang kemudian mengarah pada pembentukan tofi. Gout tofi yang sudah kronis dikenal dengan nama Sindrom Harrison.
Tofi terbentuk di sendi, tulang rawan, tulang, dan tempat-tempat lainnya di sekujur tubuh. Di luar sendi, tofi bisa ditemukan di jaringan lunak, otot jantung, katup bikskupid jantung, retina mata dan pangkal tenggorok/laring[1].Kadang tofi muncul di kulit dan terlihat seperti bintil berkapur berwarna putih atau putih kekuningan. Kadang tofi juga bisa terjadi di ginjal atau tulang rawan hidung.
Faktor penyebab
Pembentukan tofi dipengaruhi oleh tingginya kadar asam urat dalam darah (10-11 mg/l), faktor setempat, dan fungsi ginjal. Tofi dapat terjadi pada penderita artritis gout dengan kondisi: mengalami serangan pertama yang sangat berat pada usia muda, telah menderita lebih dari 10 tahun, mendapat serangan artritis berulang, tidak memperoleh pengobatan, dan kasar asam urat darahnya tinggi[1].
Akibat
Jika tidak diobati, tofi bisa berkembang dalam waktu sepuluh tahun setelah berkembangnya gout, walaupun sebenarnya penampakan pertamanya bisa terjadi dalam tiga hingga empat puluh dua tahun. Perkembangan tofi gout bisa membatasi gerak sendi dan menyebabkan kerusakan tulang, menyebabkan disabilitas yang tampak nyata, apalagi bila gout tidak berhasil ditangani.
Jika kandungan asam urat dan gejala gout gagal dikontrol dengan obat gout standar yang menurunkan produksi asam urat (misalnya allopurinol, febuxostat) atau meningkatkan penyingkiran asam urat melalui ginjal (misalnya probenecid), maka hal ini bisa dianggap sebagai refractory chronic gout (RCG). Hal ini lebih sering terjadi pada pasien berusia lanjut.
Referensi
- ^ a b c Misnadiarly (2007). Rematik, Asam Urat, Hiperurisemia, Arthritis Gout. Yayasan Obor Indonesia. ISBN 978-979-461-655-0.
Gambar