Tisfon (bahasa Persia: تیسفون) atau Ktesifon (bahasa Yunani: Κτησιφῶν) adalah salah satu kota besar pada masa Iran kuno, berlokasi di sebelah timur sungai Tigris.
Tisfon merupakan ibu kota kerajaan untuk dinasti Ashkâniâ dan penerusnya, dinasti Sassania. Saat ini, reruntuhan Tisfon terletak di Irak, kira-kira 35 km sebelah selatan kota Baghdad. Pada abad ke-6 masehi, Tisfon diperkirakan pernah menjadi kota terbesar di dunia.[1]
Etimologi
Kata bahasa Latin 'Ctesiphon' atau 'Ctesifon', berasal dari bahasa Yunani 'T(h)esifon' atau 'Et(h)esifon', yang dalam bahasa Yunani masa kini menjadi 'Ktesiphon'. Berdasarkan sumber-sumber Iran dari masa Sassania, Parthia, dan Sogdiana, kota ini dikenal dalam bahasa Pahlavityspwn, dan dalam bahasa Persia Baru sebagai 'Tisfun' (تيسفون). Dalam teks-teks Arab namanya biasanya adalah 'Thaysafun' (طيسفون) atau 'Qathaysfun' (قطيسفون), sedangkan dalam bahasa Arab sekarang ialah 'Madain', 'Maden' atau 'Al-Mada'in ' (المدائن). Hamzah mengutip: "Menurut Yaqut [...], bentuk nama aslinya adalah Tusfun atau Tisfun, yang kemudian diarabkan menjadi Thaysafun."[2]
Lokasi
Tisfon terletak di daerah Al-Madain saat ini, 32 km (20 mi) tenggara kota Bagdad, Irak, di Sungai Tigris. Luas kerajaan Tisfon adalah 30 kilometer persegi, lebih dari dua kali luas permukaan Kekaisaran Romawi pada abad keempat yang berukuran 13,7 kilometer persegi.
Gerbang Tisfon (Taq Kasra) dulunya merupakan bagian dari istana kerajaan Tisfon dan diperkirakan berasal dari abad ketiga dan keenam Masehi.[3] Sekarang terletak di kota Salman Pak di Iran.
Penduduk dan agama
Di bawah pemerintahan Sasania, ada beberapa bangsa di Tisfon: ada bangsa Aram, Persia, Yunani, dan Suriah. Agama-agama yang dipraktekkan termasuk Kristen, Yahudi dan Majusi.
^Kröger, Jens (1993), "Ctesiphon", Encyclopedia Iranica, 6, Cosa Mesa: Mazda
^Farrokh, K. (2007). "The rise of Ctesiphon and the Silk Route". Shadows in the Desert: Ancient Persia at War. h. 240.
Bibliografi
M. Streck, Die alte Landschaft Babylonien nach den arabischen Geographen, 2 jilid. (Leiden, 1900–1901).
M. Streck, "Seleucia und Ktesiphon," Der Alte Orient, 16 (1917), 1–64.
A. Invernizzi, "Ten Years Research in the al-Madain Area, Seleucia and Ctesiphon," Sumer, 32, (1976), 167–175.
Luise Abramowski, "Der Bischof von Seleukia-Ktesiphon als Katholikos und Patriarch der Kirche des Ostens," in Dmitrij Bumazhnov u. Hans R. Seeliger (hg), Syrien im 1.-7. Jahrhundert nach Christus. Akten der 1. Tübinger Tagung zum Christlichen Orient (15.-16. Juni 2007). (Tübingen, Mohr Siebeck, 2011) (Studien und Texte zu Antike und Christentum/Kajian dan Teks dalam Antik dan Kristian, 62),
Rekaya, M. (1991). "al-Maʾmūn". The Encyclopedia of Islam, New Edition, Volume VI: Mahk–Mid. Leiden and New York: BRILL. hlm. 331–339. ISBN90-04-08112-7.