Timur Yunani dan Barat Latin adalah istilah yang digunakan untuk memisahkan dua wilayah di Peradaban Yunani-Romawi, yaitu wilayah timur yang menggunakan bahasa Yunani sebagai basantara (Anatolia, Eropa Timur, dan Timur Tengah) dan wilayah barat yang memakai bahasa Latin (Eropa Barat dan Tengah). Pemisahan ini masih tetap bertahan pada masa Kekaisaran Romawi, dan bahkan semakin diperkuat oleh perubahan administratif dalam struktur kekaisaran pada abad ke-3 dan ke-5, yang berujung pada dua pemerintahan yang berbeda, yaitu Kekaisaran Romawi Barat dan Timur.
Setelah jatuhnya Kekaisaran Romawi Barat, istilah "Timur Yunani" dan "Barat Latin" mengacu kepada wilayah yang pernah menjadi bagian barat dan timur kekaisaran, dan juga wilayah yang masuk ke dalam kawasan budaya Yunani atau Latin yang tidak pernah masuk ke dalam wilayah Romawi. Pemisahan ini berdampak besar dalam sejarah karena menghasilkan dua dikotomi yang masih bertahan hingga masa modern, yaitu terbelahnya Kekristenan menjadi Kekristenan Barat (Katolik dan Protestan) dan Kekristenan Timur (Ortodoks Timur dan Ortodoks Oriental),[1][2] dan pemisahan budaya "barat" dan "timur" di Eropa.
Catatan kaki
- ^ Sherrard, Philip. The Greek East and the Latin West: a study in the Christian tradition. London: Oxford University Press, 1959; reprinted Limni [Greece]: Denise Harvey & Company, 1992 ISBN 960-7120-04-3.
- ^ Andrew Louth, Greek East and Latin West: The Church AD 691–1071 (St Vladimir's Seminary Press ISBN 978-0-88141-320-5)